Selasa, 07 Februari 2012

Class Meeting

Penulis Salimah

Satu per satu murid SMP Nurul Hikmah berdatangan memasuki lapangan yang berukuran 65 m x 12 m. setiap murid yang datang lagsung mengambil tempat duduk, ada yang disudut lapangan,di koridor kelas dan dari kelas di atas. Clasmeeting basket ini adalah puncak dari semua lomba yang sudah diadakan seperti lomba clasmeeting badminton, renang,kebersihan kelas,kasti dan masih banyak lagi. Clasmeeting basket akan dimulai sebentar lagi. Aku dan teman-temanku Nadiyah, Nur, Qonita dan Ismah dipilih untuk menjadi perwakilan dari kelas 7d.Tiba saatnya panitia mengumumkan kelas siapa yang bertanding lebih dulu. Dan ternyata kelas-ku 7d melawan kelas 7e yang akan bertanding. Aku dan teman-teman pun berlari ke tengah lapangan dan bersiap-siap untuk mengambil posisi masing-masing.Saat wasit meniup peluit dan melempar bolanya keatas, aku langsung mengambilnya sebelum lawan mengambilnya dan berlari.
“Desti, oper Des !.” teriak nadiyah yang melihatku kewalahan dicegat dua lawan sambil mengangkat tangannya kearahku.
Aku langsung melempar bola kearahnya.Sekarang, bola dipegang Nadiyah. Nadiyah langsung berlari kearah ring sambil mendribel bolanya.karena ada lawan yang mencegatnya, Nadiyah langsung three-point ditempat dan Goooolllllll !!!!!
“yeeeee…… 7d pasti bisa semangat ! semangat! Bravo !!!!.” teriak membahana dari penonton yang menyemangati aku dan teman-teman.
Babak pertamapun selesai, skor diperoleh 38 untuk kelas 7d dan 27 untuk kelas 7e.kelas 7d memimpin. Waktu break sebentar kugunakan untuk istirahat dan minum. Kudengar banyak temanku yang memuji permainan kami tadi dan memberi semangat untuk kelompok kami.
“Des, main kamu tadi keren banget apalagi pas kamu nge-body Mila, tapi untungnya bukan pelanggaran coba kalau iya, kita bisa kebobolan angka atau kehilangan 1 pemain yang paling jago.”Puji Qonita sambil menyelonjorkan kakinya.
“Ah, itu gak sengaja kok, mungkin refleks jadinya kayak gitu deh !.” sergahku sambil mencari tempat duduk.
Sementara kelas 7d dan 7e istirahat.Kelas 8a dan 8b bertanding babak pertama.Peluit wasit menandakan bahwa babak pertama selesai.Kelas 8a memimpin dengan skor 52 dan 8b 48. Aku dan teman-teman kembali melanjutkan pertandingan babak terakhir. Saat wasit melempar bola, bola langsung diraih oleh lawan Dea.Dengan lincah aku mengejarnya dari belakang dan langsung merebut bola saat ingin di lempar oleh Dea ke Nabila.
“Qonita…..” kataku sambil melempar bola kearahnya . Qonita-pun langsung mendribel bola tiba-tiba, ia dicegat Mira. Karena posisi Nur yang paling dekat dengan ring dan juga tidak ada lawan yang mencegatnya, ia langsung melempar bola ke arahnya. Nur yang menerima bola itu, tanpa liat kanan kiri, ia langsut shut dan Gooolllllll !!!!
Waktu tinggal sedikit lagi kelas kami ketinggalan 1 point. Sekarang, bola dipegang ismah, dengan cepat, ia berlari dengan lincah sambil mendrible bola ke kanan dan ke kiri.Ismah langsung lay-up dan GOOOOOllllll !!!!!!
TIME OUT !
Waktu habis dan pemenangnya adalah kelas 7d dengan skor 42-41 beda tipis.kelas 7d masuk semifinal melawan kelas 8a yang mayoritas pemainnya berbadan besar , jago dan terkenal dengan cara nge-bodynya yang kasar banget. Tapi, kami tetap optimis untuk menjadi pemenangnya.suara tiupan peluit menandakan istirahat sudah usai, dan kembali melakukan pertandingan babak pertama semifinal.
“Mudah-mudahan kita jadi pemenang.” Bisikku ke telinga Nur,dengan mantap aku bejalan ke tengah lapangan.
“Amiiiinnnnn…..”Sahutnya kemudian.
Kami bersiap mengmbil posisi masing-masing.karena aku leader aku berhadapan dengan ka’ Nada yang juga leader dari kelas mereka.Saat wasit melempar bola, ka’ Nada langsung merebut dan mendrible bola dengan kasar.
“Baru mulai aja udah kasar banget apalagi nantinya.”Gerutuku dalam hati.Dan kembali melanjutkan pertandingan.
Bola masih di pegang ka’nada. Meskipun badannya besar gerakannya tetap lincah dan memukau para penonton.dengan cepat ia langsung three point dan Gooolllll !!!!!.Skor sekarang 78 untuk 8a dan 56 untuk 7d.benar-benar lawan yang tangguh.Sebelum waktu pertandingan habis, aku sudah bisa menyangka bahwa kelas kami kalah.Tetapi masih ada satu babak lagi dan itu harus digunakan sebaik-baiknya dan berusaha sebisa mungkin untuk menang.saat istirahat, wajah Nadiyah kelihatan sedih, aku dan teman-teman mencoba untuk menghiburnya.
“Udah Nad, gak usah sedih, masih ada babak ke-dua kok.” Kata ismah sambil mengusap punggung Nadiyah.
“Iya Nad, sedih bukan jalan keluarnya. Kita harus berusaha lebih keras lagi biar bisa masuk final.”kataku sambil memberinya semangat.
“Eh, tau nggak aku sebel banget nih, ama ka’Nada.”Tiba-tiba Qonita duduk disampingku dan mengganti topik pembicaraan baru.
“Iya, aku juga. Abisnya ka’Nada mainnya kasar banget mana pake sikut lagi dikirain dia nggak sakit apa.”kata Ismah ikut-ikutan sambil menunjuk bagian dimana dia disikut oleh ka’Nada.
“Mentang-mentang punya badan gede yang tenaganya juga gede, seenaknya aja nyikut-nyikut orang. Emangnya dikirain dia nggak sakit apa !udah gitu wasitnya diem aja lagi, bukannya kasih kartu apaan kek ! biar dia keluar aja.” Kata Nur dengan emosi.
“Udah ngk usah ngomongin dia lagi, gak ada gunanya lebih baik sekarang kita bikin strategi.Gimana caranya biar kita bisa menang di babak kedua ini.”Leraiku.Belum sempat untuk berdiskusi masalah strategi, waktu istirahat habis.Dengan rasa marah aku berjalan ke tengan lapangan sambil menggerutu di dalam hati.
Ditengah-tengah pertandingan, kejadian yang tak terduga pun terjadi.saat Qonita berlari untuk mencoba mencegat ka’meisya tapi, sayangnya ka’Nada dengan cepat menyikutnya dari belakang, lari Qonita pun menjadi kagok sehingga dia terjatuh dan terbentur permukaan lapangan keras sekali.Wajahnya merah dan ada sedikit biru di pipinya.pertandingan dihentikan sebentar, dan dikerahkan 4 PMR untuk membawa dan mengurusnya ke UKS.
“ya ampun, Qonita kasian banget.” Ucapku sambil melirik kearah ka’Nada.Tampak sedikit rasa kekhawatiran di wajahnya.
“Namanya juga atlet Des, resikonya banyak, makanya sebelum jadi atlet dipikir dulu baik-baik.”kata Ismah.
Saat juri memutuskan bahwa itu pelanggaran, aku dan teman-teman senang sekali.Satu orang dari kelompok kami, harus memasukan bola ke dalam ring dalam jarak two-point.Aku menyuruh Nur saja yang memasukannya, karena badanku masih shock karena kejadian tadi.Dengan hati-hati Nur menembak dengan teliti dan masuk.Tambahan 2 point untuk kami.pertandingan pun dilanjutkan seperti biasa.
Babak kedua pun selesai.sama seperti babak pertama kelas kami kalah dengan skor terakhir 67-79.Meskipun mereka banyak melakukan pelanggaran, aku dan teman-teman mengakui bahwa mereka lebih dari sekedar hebat.kami harus menerima kekalahan itu dengan senang ataupun duka.
Masih ada 1 pertandingan lagi untuk menentukan siapa yang juara 3.kelas 7d dan kelas 3 SMA akan bertanding,badan mereka memang tak sebesar badan kelas 8a tadi. Tapi, mereka jelas banyak memiliki pengalaman dalam bidang olahraga basket.meskipun Qonita tidak bisa melanjutkan pertandingan dan digantikan oleh Hana.kami akan tetap terus berusaha dan tetap optimis untuk menjadi juaranya.
Pertandingan berlangsung dengan seru sekali.Sama-sama tidak bisa dikalahkan dan sama-sama kuat.setelah babak pertama usai, skor yang diperoleh seri 48-48.Kami semua berharap di babak kedua kami dapat mengalahkan mereka.Waktu istirahat ini aku dan teman-teman gunakan sebaik mungkin untuk menyiapkan stamina dan melemaskan otot mereka kembali.
“Desti,ini babak terakhir nih Des, menentukan kita juara apa enggak.” Kata Hana sambil menepuk pundakku.membuat aku kehilangan konsentrasi.
“Terus kenapa ???.”tanyaku dengan nada tinggi karena, aku sedang kesal.
“Kok Tanya kenapa sih, ya kita harus berusahalah biar menang.”Ungkap Hana lagi.
“ya,emangnya kamu kira dari tadi aku ngapain aja ?? main-main aja apa ?.” Amarahku pun keluar sambil menunjukan benjolan biru di lengan tangan kananku.
Waktu istirahat pun habis.Aku hanya memanfaatkan sebagian waktu, sebagiannya lagi kugunakan untuk marah-marah.Aku dan teman-teman kembali ke tengah lapangan dan melanjutkan pertandingan babak kedua.Di babak kedua inipun hasilnya kembali seri namun, lebih tinggi sedikit yaitu, 76-76.Untuk menentukan pemenangnya. Wasit menyuruh kepada setiap pemain berhak shut 1 kali dengan jarak two-point. Sudah 4 pemain yang dikeluarkan tetapi hasilnya masih nol.pemain terakhir kita, Nadiyah dan dari lawan ka’Pipit.
“Nad, bisain ya…” mohonku kepadanya.
Sayangnya lemparannya kurang miring beberapa centimeter lagi. Saat ka’pipit shut, tanpa disangka ternyata masuk aku dan teman-teman sedih sekali.
“yyeeee…. Kita menang. Thanks ya Pit, untung ada kamu.” Kata ka’Lina sambil memeluk pundak ka’Pipit.
“iya iya, itu juga kebetulan kok.” Ucap ka’Pipit.Jadi, pemenang juara 1 kelas 8a, juara 2 kelas 9c dan juara 3 kelas 3 SMA.

Kelas kami kalah, walaupun begitu kami tetap bangga dan akan mengambil hikmah dari kejadian yang dialami saat pertandingan tadi. Dan kami akan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik di lain waktu. Selesai pertandingan kami sholat dan pulang ke rumah masing-masing untuk istirahat sepuasnya.

The End