Jumat, 15 Februari 2013

Waktu adalah kehidupan I Serial Nasihat Imam Hasan Al Banna



".... Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang...." ( al-Muzzamil [73]:20 )

Waktu adalah emas. Ucapan ini betul jika dilihat dari wujud pandangan materi, bagi sebagian orang yang memahami segala sesuatu dengan materi. Akan tetapi, bagi orang-orang yang memandangnya lebih jauh lagi dan tidak hanya diukur dengan materi, waktu adalah kehidupan.

Wahai umat Islam, adakah sesuatu dalam kehidupanmu didunia ini selain waktu antara lahir dan kematian? Terkadang emas bisa hilang atau rusak, tetapi engkau bisa mendapatkannya kembali, bahkan engkau bisa mengumpulkannya lebih banyak ketimbang yang sudah hilang. Tetapi waktu yang hilang dan masa yang berlalu tidak mungkin engkau kembalikan dan mengulanginya. Kalau begitu, waktu lebih berharga dibandingkan emas, intan, bahkan permata atau mutiara sekalipun karena waktu adalah kehidupan.

Keberhasilan bukan semata-mata terkait dengan rencana dan langkah yang pasti, tetapi juga tergantung pada waktu yang tepat. Mereka sangat berhati-hati terhadap pendapatnya yang kurang matang dan pendapat yang  sudah usang. Keberhasilan dicapai saat pekerjaan berlangsung pada waktu yang tepat.

".... Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang...." ( al-Muzzamil [73]:20 )

Oleh karena itu, orang-orang yang paling berisiko mengalami kerugian dan kegagalan adalah orang-orang yang lalai.

" Dan sesungguhnya, Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ( ayat ayat Allah ) dan mereka mempunyai mata ( tetapi ) tidak dipergunakan untuk melihat  ( tanda tanda kekuasaan Allah ), dan mereka mempunyai telinga ( tetapi ) tidak dipergunakannya untuk mendengar ( ayat ayat Allah ). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang orang yang lalai. ( al-A'raf [7] : 179 )

Diantara doa yang diucapkan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu adalah 
     " Wahai Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan kami dalam kesengsaraan, janganlah Engkau 
       siksa kami secara tiba tiba, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang orang lalai"

Umar radhiyallahu 'anhu berdoa kepada Allah agar diberikan keberkahan waktu dan kebaikannya. Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser di hari kiamat sehingga Allah bertanya kepadanya tentang umur yang ia habiskan, tentang harta darimana ia mendapatkannya dan untuk apa ia membelanjakannya?

Diantara gambaran terindah Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam mengenai nilai waktu adalah sabdanya,
      " Setiap kali fajar menyingsing, naka hari berseru, ' Wahai manusia, aku adalah makhluk yang 
       baru, menjadi saksi atas amalmu, maka ambillah bekal dariku, karena aku tidak akan kembali
       hingga hari kiamat "

Pada kenyataannya, tidak ada yang lebih berharga daripada waktu. Sesungguhnya, waktu itu memiliki perbedaan berkah, keuntungan, kebaikan dan kebahagiaannya. Ada satu saat yang lebih besar berkahnya daripada saat yang lain. Ada satu hari yang lebih utama di sisi Allah daripada hari lain. Dan,ada bulan yang lebih mulai daripada bulan ini.

        Itulah kesungguhan, hingga satu mata lebih baik dari pasangannya
        Dan hari menjadi pemimpin bagi hari yang lainnya

Itulah kesempatan yang Allah berikan kepada kita sebagai orang mukmin, agar kita kembali ingat dan sadar, agar kita merasakan embusan embusan keutamaan ketika angin penerimaan berembus. Karena pada waktu waktu itu, segala kebajikan berlipat ganda, sehingga pada saat yang sama Allah mengangkat derajat hamba hambaNya yang shaleh, sebagaimana Dia membuka pintu tobat di hadapannya, agar orang orang yang bertobat dan dikendaki Allah menerima kebaikan masuk surga melaluinya.

Al Quran telah mengisyaratkan waktu waktu harian, minguan dan tahunan ini, sebagaimana ditegaskan pula berbagai arahan Nabi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

" Maka bertasbihlah kepada Allah diwaktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu zuhur." ( ar-Ruum [30] : 17-18 )

" Dan sebutlah ( nama ) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang orang yang lalai." ( al-A'raf [7] : 205 )

" Demi fajar dan malam yang sepuluh." ( al-Fajr [89] :1-2 )

" Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan." ( al-Hajj [22] : 28 )

" Dan berzikirlah ( dengan menyebut ) Allah dalam beberapa hari yang berbilang." ( al-Baqarah [2]: 203 )

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan arahan kepada kita tentang nilai waktu dan cara memanfaatkannya. Dalam berbagai hadits beliau mengisyaratkan bahwa orang orang mukmin berada di antara waktu dekat dan yang telah berlalu, ia tidak tahu apa keputusan Allah padanya. Maka hendaklah seorang hamba mengambil dari dirinya, dari dunianya untuk akhiratnya, mengunakan masa mudanya sebelum masa tua, dan kehidupannya sebelum datang kematian.

Wahai saudaraku yang budiman, di depanmu setiap hari ada waktu siang, sore dan sahur. Pada saat saat itu semua engkau bisa mengangkat derajat dengan kesucian jiwamu kepada Yang Maha Mulia, sehingga engkau mendapatkan kebaikan didunia dan di akhirat. Dihadapanmu ada hari dan malam jum'at yang pada saat itu engkau bisa memenuhi kedua tangan, hari dan ruhmu dengan berbagai limpahan rahmat dari Allag kepada hamba hamba-Nya. Dihadapanmu ada musim musim ketaatan, hari hari ibadah, dan malam malam untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti yang telah dinasihatkan oleh Kitab Yang Mulai dan Rasul yang agung.

Oleh karena itu, pada waktu waktu tersebut, hendaknya kamu berusaha keras menjadi orang yang selalu berzikir, bukan orang orang yang lalai. Hendaknya kamu termasuk orang orang yang beramal, bukan orang orang yang malas. Gunakan waktu sebaik baiknya karena waktu bagaikan pedang. Janganlah engkau menunda sesuatu karena tidak ada yang lebih berbahaya daripada sikap menunda nunda.


Konsolidasi Langit Kader Kader PKS I Aisyah Pertiwi


 banyak politisi yang mengambil langkah-langkah “tidak manusiawi” dalam mencapai tujuannya. Sebut Partai Keadilan Sejahtera. Partai ini sering melakukan “perawatan” partai melalui upaya-upaya yang tidak umum ditempuh praktisi politik lainnya. Misalnya dalam menanggapi isu tak sedap yang menerpa partai beberapa waktu belakangan. Alih-alih membungkam penyebar isu, pucuk pimpinan partai yang baru terpilih, Anis Matta malah menyerukan ajakan taubat nasional kepada seluruh kader partai. Kontan masyarakat awam bertanya-tanya. Apakah seruan taubat nasional tersebut semacam pengakuan bahwa partai da’wah yang mengusung prinsip “bersih, peduli, dan profesional” ini memang benar tak bersih lagi?
Jelas PKS merupakan kumpulan manusia, bukan jama’ah malaikat. Meskipun PKS diusung oleh para kadernya yang memiliki label “aktivis da’wah”, mereka juga manusia-manusia yang banyak dosa. Terlepas dari banyaknya dosa, Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, merupakan orang yang paling banyak beristighfar dan bertaubat. Padahal beliau adalah orang yang telah mendapatkan jaminan pengampunan dosa dari Allah, baik di masa yang lalu maupun di masa depannya. Saat dikonfirmasi oleh Sang Istri, Aisyah Radhiyallahu anha, Rasulullah menjawab bahwa itulah taubat dan ibadah tersebut merupakan bentuk rasa syukurnya kepada Allah (berdasarkan hadits riwayat Muslim).
Selain melakukan usaha konsolidasi dengan “langit”, Anis Matta beberapa saat setelah penunjukannya sebagai ketua partai segera melakukan usaha konsolidasi dengan penduduk bumi. Konsolidasi tingkat nasional yang digelar PKS tersebut mencapai puncaknya di Bali, Selasa hingga Kamis, 12-14 Februari 2013. Ternyata “konsolidasi bumi” ini juga tidak lepas dari “konsolidasi langit”. Selain memberikan orasi politik di depan para kader, Anis Matta memimpin pengecekan kesiapan pengurus partai, baik kesiapan fisik maupun spiritual. Kesiapan fisik dilatih melalui kegiatan arung jeram di Sungai Telagawaja, Karangasem, Bali, sepanjang 16 kilometer. Adapun kesiapan spiritual dilatih melalui shalat malam dan pembacaan wirid delapan surat dalam Al-Qur’an, yaitu Surat Al-Baqarah, Surat Yaasin, Surat Ash-Shoffat, Surat Al-Waqi’ah, Surat Al-Mulk, Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan ditutup dengan Surat An-Naas.
Tidak hanya memimpin kegiatan check-up fisik dan spiritual para pengurus partai, Anis Matta juga lagi-lagi memberikan seruan kepada para kader PKS di seluruh Indonesia untuk melaksanakan check-up kondisi spiritual, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri. Sejalan dengan seruan tersebut, fokus kepemimpinan Anis Matta memang upaya perbaikan internal partai. Menurutnya, kondisi spiritual yang baik dari pengurus maupun kader akan berimbas pada peningkatan kinerja pelayanan terhadap masyarakat.
PKS bukanlah partai politik semata. Ia adalah gerakan. Penanaman nilai-nilai islami terhadap kader partai dilakukan secara intensif setiap pekannya. Menjelang event-event politik seperti Pemilu 2014 dan agenda terdekat, Pilgub Jabar 2013, konsolidasi “langit” dan “bumi” di antara para kader pastinya semakin gencar. Sedikit bocoran, seorang kader dilatih untuk membaca Al-Qur’an sebanyak minimal satu juz setiap harinya. Ia juga dilatih untuk shalat malam setiap malam, shalat dhuha untuk meminta kelancaran dan keberkahan rizki, sedekah, serta ritual-ritual ibadah lainnya. Secara nyata, kader-kader tersebut juga diterjunkan untuk menyusuri gang demi gang pelosok Jawa Barat untuk melakukan kampanye door to door.
Dalam banyak kisah nabi, rasul, maupun sahabat rasul, porsi ikhtiar terbesar yang mengantarkan pada kemenangan adalah pendekatan diri kepada Sang Pencipta. Lihat saja kisah Nabi Musa melawan rezim Fir’aun. Secara logika, pasukan kecil Musa akan binasa di tangan Fira’un. Sampai akhirnya Allah menenggelamkan pasukan Fir’aun di laut. Atau kisah Muhammad Al-Fatih, sang pembebas Konstatinopel. Pasukan yang dipimpinnya menghadapi pasukan Romawi yang berjumlah kali-kali lipat. Ternyata, Allah memberikan kemenangan justru kepada Al-Fatih, panglima muda yang tidak pernah meninggalkan shalat malam sepanjang hidupnya.
Baru-baru ini beredar isu bahwa ada salah satu pasangan calon gubernur Jabar yang mengerahkan pasukan sejuta jin. Terlepas dari kebenaran isu tersebut, pengerahan satu juta jin merupakan berita yang menggemparkan sekaligus menggentarkan calon-calon lainnya. Tetapi sebenarnya, calon gubernur dari PKS, Ahmad Heryawan juga diam-diam sedang mengerahkan bala bantuan dari “para makhluk gaib”. Hanya saja media massa tidak tahu. Buat Anda dan saya yang sudah tahu, kita diam-diam saja ya. Mari kita lihat, bala bantuan siapa yang paling jagoan!
Cuplikan narasi do’a iklan kampanye Deddy Mizwar:
Ya Allah, jika Engkau berkenan memberikan AMANAH memimpin rakyat Jawa Barat, berikan juga kami KEKUATAN IMAN untuk menjadi PELAYAN untuk terwujud KESEJAHTERAAN. BIMBING kami ya Allah, agar selalu mendengar, melihat, merasakan … untuk MELAKSANAKAN apa yang diharapkan rakyat. Amin

http://politik.kompasiana.com/2013/02/15/konsolidasi-langit-kader-kader-pks-528838.html
Sumber ide:
http://www.pks.or.id/content/pengurus-pks-perkuat-diri-dengan-8-wirid

Kamis, 14 Februari 2013

Cobaan atau Anugrah I Serial Nasihat Imam Hasan Al Banna


“ Yusuf berkata,  ‘Wahai Tuhanku penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka,  tentu aku akan cenderung untuk              ( memenuhi keinginan mereka ) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” ( Yusuf[12]:13 )

Seperti itulah sunnatullah berlaku sebelum dan sesudahnya. Setiap kali seseorang menyampaikan kebenaran secara terang-terangan dan mengajak manusia kepada kebenaran secara terbuka, maka ia akan disakiti. Tetapi, kesudahan yang baik ini milik orang-orang yang bertakwa, dan pertolongan pasti diperoleh orang-orang yang sabar. “ Dan diantara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada ditepi, maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpah oleh suatu bencana, berbaliklah ia kebelakang. Rugilah ia didunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.”( al Hajj [22]:11 10

“ Dan di antara manusia ada orang yang berkata, ‘Kami beriman kepada Allah, ‘Maka apabila ia disakiti ( karena ia beriman ) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, maka pasti akan berkata, ‘Sesungguhnya, kami adalah besertamu. ‘Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?” ( al Ankabuut [29]:10 )

Mahasuci Allah yang telah membagi-bagikan suratan nasib. Tidak ada celaan dan tidak pula cercaan didalamnya. Satu golongan ada di surge dan golongan lain di neraka.
Aku membaca ayat-ayat ini seluruhnya, melayangkan pikiranku, dan berbagai makna menghampiri jiwaku. Sebagian makna menahan sebagian makna yang lain. Pikiran berpindah dari ayat-ayat menuju nasihat-nasihat, dan dari masa kini kepada masa silam. Aku membuka lembaran-lembaran sejarah, lalu ditengah-tengah lembaran yang cemerlang itu aku menemukan imam-imam fiqh Islam yang empat : Abu Hanifah an Nu’man bin Tsabit, Malik bin Anas, Muhammad bin Idris asy-Syafi’I, Ahmad bin Hambal asy-Syaibani – Semoga Allah meridhai mereka semua.

Mereka itulah orang-orang yang telah membuka jalan fiqh bagi umat, dan meratakan jalan-jalan itu bagi orang yang meniti jalan. Bagi umat Islam, mereka bagaikan matahari yang sangat bermanfaat bagi dunia dan menyehatkan bagi badan. Meski demikian, tidak seorang pun diantara mereka yang lepas dari cobaan dalam meniti kebenaran. Cobaan itu pada hakikatnya adalah suatu anugrah dan tidak diragukan lagi keberadaannya.

Abu Hanifah pernah ditawari jabatan qadhi dua kali. Beliau mengetahui bahwa kebebasan seorang qadhi waktu itu terancam oleh campur tangan penguasa dan pendapat para khalifah. Padahal, kaidah umum yang berlaku saat itu adalah lembaga qadhi termasuk lembaga tinggi yang tidak bisa diintervensi dan dipengaruhi karena adanya keinginan pihak lain.

Abu Hanifah memiliki pendapat sendiri tentang Negara sehingga beliau tidak mau menerima tawaran itu. Abu Ja’far mendesak, namun Abu Hanifah tetap pada pendiriannya. Abu Ja’far bersumpah, dan Abu Hanifah bersumpah. Masalahnya berubah menjadi ancaman, sehingga keduanya tidak melakukan apapun terhadap tekad yang lebih kuat dari besi. Imam Abu Hanifah didera sebanyak seratus cambukan hingga darah mengalir dipunggungnya, namun ia tetap pada pendiriannya dan tidak melemah. Kemudian ia dipenjara hingga meninggal dunia dalam penjara. Pendapat lain mengatakan bahwa beliau dikeluarkan dari penjara dan dikurung dalam rumahnya tanpa boleh berfatwa, tidak boleh dikunjungi oleh orang lain. Dalam keadaan yang demikian, beliau tetap pada sikapnya yang pertama.
Ibunya datang menegur dan berkata kepadanya, “Wahai Nu’man, sesungguhnya, ilmu yang hanya mengakibatkan pukulan dan kurungan bagimu, sebaiknya engkau lepaskan.”  Abu Hanifah menjawab, “Ibunda, seandainya aku menginginkan dunia niscaya aku tidak dipukul. Tetapi, aku menginginkan ridha Alllah dan menjaga ilmu.”

Imam Malik ditanya tentang masalah perceraian yang dipaksa, dan beliau mengerti apa yang dimaksud oleh penanya. Ia hanya bertanya tentang sumpah yang dipaksakan pemimpin terhadap rakyatnya, sehingga tak ada jalan keluar selain bersumpah agar terlepas dari siksaan yang pedih. Karena itu, Imam Malik menjawab, “ Talak orang yang dipaksa tidak sah.”
Penguasa marah terhadap fatwa sang imam, lalu ia memanggil sang imam dan berusaha membujuknya agar meninggalkan pendapatnya. Tetapi, Imam Malik menolak hingga sang penguasa memerintahkan agar ia dicambuk sebanyak seratus kali, ditarik dengan keras lengannya hingga putus, lalu diarak di pasar-pasar. Dalam kondisi seperti itu Imam Malik tetap berkata, “ Talak orang yang dipaksa tidak sah.”

Imam Syafi’I radhiyallahu ‘anhu, saat berada di Yaman, dituduh bergabuf dengan kelompok Hizb ath Thalibiyyin dan dituduh mengancam pemerintahan ar-Rasyid. Lalu, beliau dipanggil dari Shan’a ke Baghdad dalam keadaan terikat dan dibebani dengan besi. Beliau berdiri didepan ar-Rasyid, sedangkan dihadapannya ada hukuman : pedang dan cambuk. Sebelumnya, ia telah disiksa sebanyak Sembilan kali dan hukuman berikutnya adalah hukuman yang kesepuluh. Tetapi tekad Imam Syafi’I tidak melemah. Ia tidak bersedia tunduk. Rasa takut tidak menghilangkan akal sehatnya, dan kebenaran tetap melekat dalam jiwanya, sehingga beliau mendapat simpati dari khalifah.




Al-Mu’tashim berusaha membujuk Imam Ahmad bin Hambal asy-Syaibani untuk mengeluarkan satu pernyataan yang sejalan dengan pandangan dan mazhab khalifah. Tetapi Imam Ahmad adalah orang yang memegang Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah, menentang segala sesuatu yang ia dengar selain Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah, tanpa berubah dan bimbang. Beliau dipukuli hingga jatuh pingsan. Dikurung dalam rumahnya tanpa bisa berhubungan dengan seorang pun, sampai akhirnya Allah membuka jalan baginya,  sehingga sepak terjak musuh beliau seperti yang dikatakan syair berikut.

                “ Bagaikan orang yang membenturkan batu besar disuatu hari
                Agar ia tidak dapat melemahkannya
                Tetapi ia tidak mampu melemahkannya
                ( Ibarat ) kambing hutan yang melemahkan tanduknya “

Baik sebelum dan sesudah peristiwa itu, sampai Allah memusakai bumi beserta isinya, sunnatullah Yang Maha mulia lagi Maha besar akan tetap berlaku.
“ Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kamu, dan agar Kami menyatakan ( baik buruknya ) hal ihwalmu ( Muhammad [47] : 31 )

Ya Allah, Jika cobaan berada dalam ridha-Mu dan jalan-Mu, maka selamat datang cobaan. Bagi-Mu kerelaan hingga kamu ridha. Selama Engkau tidak murka kepada kami, maka kami tidak memedulikannya. Tetapi, ‘afiah-Mu lebih luas bagi kami. Hanya Allah-lah yang memiliki perkara sebelum dan sesudahnya.
Wahai para mujahid yang menyerukan kebenaran pada hari ini dan besok, inilah berita hari kemarin,
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Alllah, maka ikutilah petunjuk mereka” ( al-An’am [6] : 90 )

10/ Dimuat dalam harian al-ikhwan al-muslimun edisi 192 tahun pertama, kamis 25 muharram 1366H./19 Desember 1946
               

Rabu, 13 Februari 2013

Maafkan Kami PKS


Oleh Cantik Kumalasari | Kompasiana

Saya dan keluarga termasuk yang tidak suka politik, karena politik itu busuk. Partai politik itu busuk, mengejar kekuasaan setinggi-tingginya dengan menghalalkan berbagai cara. Saya benci semua partai politik termasuk PKS. Bagi kami, PKS suka membawa-bawa agama ke dalam politik, justru akan membuat agama itu jadi jelek.

Pasca kasus suap daging sapi oleh LHI mantan presiden PKS, saya dan keluarga makin benci dengan PKS, dan sempat melontarkan makian dan cacian kepada partai ini.

Tapi berhari-hari membaca tulisan-tulisan yang berisi kebencian kepada PKS, lalu membandingkan dengan partai lainnya… lama-lama timbul penyesalan. Saya merasa hujatan, cacian, umpatan kepada PKS terlalu berlebihan. SAya menyadari kerja-kerja kader PKS di masyarakat jauh lebih baik daripada gonjang-ganjing partai lain. Saya melihat wajah kader-kader PKS seperti bukan politikus…tapi santri, anak-anak pengajian yang rendah hati, ramah dan suka menolong. Saya malu kepada orang-orang yang saya hujat selama ini.

Ini murni dari hati nurani saya, semakin saya pelajari tentang PKS, semakin saya melihat PKS itu sebenarnya sangat berbeda dengan partai lain. Apalagi saya sempat membaca beberapa artikel di www.pkspiyungan.org yang sepertinya itu khusus untuk kader-kadernya.

PKS itu asset bangsa yang harus dijaga. Kalau ada kekurangan, apa sih di dunia ini yang tidak ada kekurangan? Kalau ada kader atau petingginya yang berbuat salah, siapa sih di dunia ini yang tidak pernah bersalah? Partai lain ada yang korupsi lebih besar dan berkali-kali..tapi seingat saya, tidak ada yang dihujat sehebat PKS seperti saat ini. Saya membaca, selama ini memang belum pernah kejadian ada petinggi PKS yang melakukan korupsi, begitu salah satu jadi tersangka (dan belum tentu benar), tiba-tiba PKS dituding seolah-olah adalah partai terkorup se Indonesia.

Akhirnya saya juga menemukan fakta bahwa PKS merupakan partai yang kadernya paling solid se Indonesia. Justru inilah kekayaan yang tidak dimiliki di Partai lain. Selain itu, terlihat PKS adalah partai yang melahirkan pemimpin, bukan partai yang dilahirkan oleh pemimpin. PKS jadi pemenang pemilu waktu itu di DKI, bukan karena ketokohan. Tapi PKS memunculkan tokoh-tokoh baru. Termasuk yang baru saja muncul dan saya ikuti orasi-oransinya yang menggugah, yaitu presiden barunya, M.Anis Matta. Orasinya luar biasa, mampu menggugah hati kader-kadernya. Bahkan menurut saya, mudah-mudahan ini tidak provokatif, saya berharap orang seperti Anis Matta ini diperlukan di Republik Indonesia ini sebagai Presiden. Sekali lagi, PKS itu menurut saya adalah asset bangsa…harus dijaga dan dipertahankan.

Akhirnya, saya ingin menyampaikan pesan penting saya : Maafkan kami PKS…kami yang selama ini menghujatmu, menghinamu, dan melecehkanmu…. sebenarnya adalah tanda cinta kepadamu. Kami bukanlah yang lebih baik darimu… Maju terus..semoga target kalian tercapai, katanya mau jadi 3 besar.

*http://politik.kompasiana.com/2013/02/13/maafkan-kami-pks-533145.html

Rabu, 06 Februari 2013

Surat Cinta Buat Kekasih


Penulis : NI


Bismillahirrahmannirrahim

Menemui kasih ku
Suami terindu


          " ...........Gimana kabarmu suamiku ........?
Dinda kangen akan keceriaanmu, kehangatanmu dan kebahagiaanmu, karena itu merupakan bagian diriku juga.

Dinda merasakan akhir akhir ini hubungan kita agak retak sehingga dinda sempat berpikir kalau begini terus, pilihlan jalan sendiri sendiri. Karena kalaupun bersatu tidak searah dan setujuan.

Kanda....

Untuk menjaga hubungan kita lebih baik dan bermanfaat marilah kita jaga keharmonisan kita lebih langgeng yaitu ada beberapa cara yang perlu dilakukan ;

Pertama, kembalilah kepada Allah dan Rasul
Kedua, sebagai manusia untuk saling menjaga perasaan
Ketiga, usia kita boleh muda tapi cobalah berpikir jauh kedepan berwawasan yang luas
Keempat, ciptakan keakraban sesama anggota keluarga

Salam hangat teruntuk kanda......suamiku

wassalam

" SubhanALLAH, bibirku bergumam" Selama ini belum sepenuhnya ku persembahkan hal yang terbaik buat istriku. Tak terhitung yang kesekian.......
Istrik, tunggulah.....Insya Allah kulakukan yang terbaik buat mu

Selasa, 05 Februari 2013

Meneladani Kiprah Siti Hajar


Perasaan yang muncul tatkala kita melihat prosesi ibadah haji adalah perasaan bersatu, suasana kebersamaan, juga perasaan bahwa kita adalah ummatan waahidah (ummat yang satu). Tidak mempedulikan perbedaan kecil yang ada. Yang ada adalah rasa toleran terhadap perbedaaan itu. Tatkala kita memperhatikan prosesi wukuf, maka muncul kesadaran bahwa kelak kita semua akan dikumpulkan di padang mahsyar. Semua manusia sama.Yang berbeda adalah taqwa dan amalnya saja. Tatkala kita memperhatikan prosesi sa’i, maka kita teringat sosok wanita yang telah mengukir sejarah, wanita pertama yang membuka Mekkah al-Mukarramah sebelum manusia lainnya; dialah Siti Hajar, istri nabi ibrahim as. marilah kita mengambil tauladan dari perempuan mulia ini. Paling tidak ada lima sifat Siti Hajar yang patut kita teladani. Tentu saja, kelima sifat tersebut bukan hanya patut diteladani oleh kaum perempuan saja, tetapi juga oleh kaum laki-laki.

1. Peduli 
Kepedulian Siti Hajar ini meliputi kepedulian secara batin maupun lahir. Kepedulian secara batin maksudnya adalah menjaga perasaan orang lain. Hal ini terlihat tatkala beliau diperistri oleh Nabi Ibrahim as sebagai istri kedua beliau, kemudian Allah memberikan kepadanya keturunan. Siti Sarah sebagai istri pertama Nabi Ibrahim sudah sangat lama tidak mendapatkan keturunan. Tentu kondisi ini bisa membuat Siti Sarah tergoncang. Itulah kenapa Siti Hajar kemudian mengenakan stagen untuk menutupi kehamilannya di antaranya adalah demi menjaga perasaan Siti Sarah. Rasulullah SAW bersabda: “Wanita pertama yang mengenakan stagen adalah Ummu Ismail (Siti Hajar). Dia mengenakan stagen untuk menutupi kehamilannya dihadapan Siti Sarah”(HR.Bukhori). Jika Siti Hajar tidak peduli terhadap derita Siti Sarah, tentu tidak perlu ia menutupi kebahagiaannya itu. Kepedulian secara lahir dari Siti Hajar nampak tatkala Allah mengaruniakan air zam-zam, kemudian rombongan bangsa Jurhum menemuinya untuk meminta air, maka beliau mempersilakannya. Beliau tidak memonopoli karunia Allah untuk diri sendiri, tapi berbagi dengan yang lainnya. Itulah kenapa setiap tahun Islam mewajibkan zakat fitrah dan zakat lainnya. Ibadah qurban juga merupakan salah satu bentuk kepedulian kita kepada sesama.


2. Ridha 
Imam Ibnu Rajab mengatakan bahwa ridha adalah tingkatan keimanan yang paling tinggi. Ridha adalah kelapangan jiwa terhadap ketentuan Allah . Kendati penderitaan itu ada, tapi ridha meringankannya karena hati bersentuhan dengan semangat keyakinan dan ma’rifah (pengenalan yang dalam) kepada Allah. Setelah melahirkan putranya yang bernama Ismail, Siti Hajar dibawa oleh Nabi Ibrahim ke Mekkah.Allah menyebutkan peristiwa ini.

“Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Aku Telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur.”(QS:ibrahim:37)

Semula Siti Hajar terus mendesak kepada Nabi Ibrahim dengan pertanyaan. “Wahai Ibrahim, kemana engkau akan pergi, sedangkan kami engkau tinggalkan di lembah ini, yang tiada manusia dan apapun jua?.(HR.Bukhori) Siti Hajar mengulangi pertanyaan itu berkali-kali, tapi tidak ada jawaban dari Nabi Ibrahim as. Tapi ma’rifahnya kepada Allah membuatnya menanyakan hal lain: “Apakah Allah yang memerintahkan hal ini kepadamu?” Ibrahim menjawab, “Ya.” Siti Hajar berkata,“Kalau begitu Allah tidak akan menyia-nyiakan kami”(HR Bukhari) Lihatlah apa yang Siti Hajar katakan saat mengetahui bahwa perlakuan suaminya adalah perintah Allah: “Kalau begitu Allah tidak akan menyia-nyiakan kami” Dalam hadits lain yang juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari Siti Hajar berkata: “Wahai Ibrahim, kepada siapa engkau tinggalkan kami?” Nabi Ibrahim menjawab, “Kepada Allah.”SitiHajar berkata,“Aku ridha kepadaAllah”.(HR.Bukhari) Sebuah sikap ridha yang luar biasa terhadap ketentuan Allah. Sikap ridha Siti Hajar juga terlihat ketika putranya semata wayang, Ismail, harus disembelih karena itu merupakan perintah Allah. Padahal kita tahu bagaimana perjuangan beliau menyelamatkan Ismail dari kelaparan kemudian membesarkannya sendirian, tanpa bantuan dari sang suami, Nabi Ibrahim AS.


Jika kita memiliki sikap ini, maka Allah pun akan ridha kepada kita. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang Muslim atau manusia atau hamba yang berkata ketika petang dan pagi, ‘Aku ridha Allah robbku, Islam agamaku, dan Muhammad nabiku’, kecuali Allah pasti ridha kepadanya pada hari kiamat.(HR.Ibnu.Majah)

3. Yakin 
Keridhaan Siti Hajar dengan ungkapan yang sangat meyakinkan tersebut, memang lahir dari keyakinannya yang sangat tinggi terhadap Allah SWT. Keyakinan bahwa semua perintah Allah pasti baik, meskipun secara lahir nampak buruk. Mata kita memang kadang tertipu dengan yang nampak, padahal hakikatnya tidak seperti yang kita lihat. Allah SWT berfirman:
“..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah:216)

4. Tegar 
Setelah ridha dan yakin terhadap ketentuan Allah, Siti Hajar tidak berpangku tangan tatkala makanan dan minuman yang tersedia sudah habis. Bahkan air susunya juga sudah tidak menetes. Ia bangkit. Tangis Ismail memberinya energi lain untuk lebih bersemangat mencari air di tengah gurun gersang itu. Fatamorgana di bukit Shafa memberinya harapan akan adanya air. Tapi ternyata nihil. Kembali bangkit harapannya tatkala melihat ke bukit Marwa. Ia telah berupaya dengan semestinya bahkan dengan bersemangat. Rasulullah SAW menggambarkan semangat Siti Hajar ini. Dalam sabdanya: “Kemudian Siti Hajar bersa’i (berlari kecil) dengan sa’inya orang yang bersemangat” (HR Bukhari) Akan tetapi, sesungguhnya Allah telah mempersiapkan karuniaNya yang tak terduga. Karunia yang akan menambah ridha dan keyakinannya kepada segala ketentuan Allah. Allah telah mengirim malaikat untuk mengibaskan sayapnya demi membuka mata air terbaik yang ada di dunia ini: air zam-zam.

5. Sederhana
Tatkala air zam-zam itu memancar dengan derasnya, maka Siti Hajar hanya mencawuk air itu untuk diisikan kedalam kantong air. Dalam kondisi yang tragis begitu, biasanya orang akan berlebihan dalam mengkonsumsi air, tapi tidak begitu dengan Siti Hajar. Beliau tidak tamak, tapi memanfaatkan sesuai dengan keperluannya, tidak berlebih-lebihan. Rasulullah

SAW sampai memuji sikap sederhana SitiHajar ini dalam sabdanya: “Semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada Ibunya Ismail. Seandainya dia meninggalkan zam-zam atau seandainya dia tidak mencawuk air zam-zam maka niscaya zam-zam tidak menjadi sumber mata air yang mengalir deras”.(HR.Bukhori) Begitulah di antara keteladanan Siti Hajar yang bisa kita contoh. Lima sifat yang dimiliki oleh Siti Hajar tersebut patut menjadi bagian dari diri kita saat menghadapi suasana sulit. Kita mesti tetap peduli, ridha, yakin, tegar dan sederhana dalam hidup kita. Semoga Allah memberi jalan terbaik untuk kita,untuk umat Islam di Indonesia khususnya dan umat Islam di seluruh dunia pada umumnya.Amiin

Senin, 04 Februari 2013

Berubah buat yang terbaik

Penulis : DW

Saat kapanpun duka ini akan mudah terkocak, untai kata kata yang membuat episode perjalanan hidup bagaikan sirna dengan seketika.
Seperti peribahasa mengatakan " rusak susu sebelanga karna nila setitik ".

Sumber sumber kekuatan seakan akan tidak mampu menegakkan benang yang terhasung lusuh, butuh sinar mentari yang mampu menghangatkan semua itu.

Kini sadarilah sinar mentari itu ada didalam setiap kita, mampukah sinar mentari itu menghangatkan. Butuh sebuah pengertian jauh lebih mendalam agar pabila sinar mentari itu ada akan berefek pada kehangatan.
Sulit dan mudah, tapi percayalah Allah maha membuka apa yang dikendaki hamba hamba Nya.
Teruslah memberi perhatia yang teramat besar, walau energi ini seakan habis. Menegakkan kembali benang yang lusuh, agar kehidupan akhir lebih menentramkan.

* Salam indah teruntuk istriku


Jumat, 01 Februari 2013

Cuma Koruptor yang Takut PKS Menang.


Islamedia -Di saat Menteri PKS menyatakan perang terhadap pembalakan liar, muncul kasus Soeripto… Di saat Politisi PKS menyatakan perang terhadap Century, muncul kasus Misbakhun… Di saat Menteri PKS menyatakan perang terhadap Pornografi, muncul kasus Arifinto… Di saat Menteri PKS menyatakan perang tehadap produk impor, muncul kasus LHI… Hanya kebetulankah? Demikianlah petikan kalimat-kalimat pembelaan oleh para kader PKS yang sejak kemarin berseliweran di berbagai jejaring sosial, forum dan blog. PKS yang dikenal sebagai partai dengan kader intelek dan melek IT langsung bereaksi keras begitu Presiden mereka, Luthfi Hassan Ishaq dijemput KPK. Rata-rata para kader PKS relatif tak termakan berita media, sebab dalam kaderisasinya mereka mengenal yang namanya ats-tsiqah (kepercayaan) kepada qiyadah (pimpinan). Selama ini, jika ada berita buruk tentang PKS dan kadernya, maka seluruh kader PKS diperintahkan untuk melakukan tabayyun (cek dan ricek). Dalilnyapun ada di dalam kitab suci Al-Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan menyesal atas perbuatanmu itu.” Jadi, apakah para awak media mereka yang menulis berita tentang LHI mereka sebut sebagai orang fasiq? Bisa jadi ya karena pengertian fasiq adalah keluar dari aturan syariat. Apalagi para kader PKS sungguh-sungguh meyakini bahwa heboh kasus LHI yang langsung menjadi headline nyaris di seluruh koran nasional, topik utama di berbagai stasiun televisi sampai menjadi trending topic di twitter ini merupakan semacam konspirasi. Istilah konspirasi ini pertama kali disampaikan anggota DPR F-PPP, Ahmad Yani. “Ini saling sandera, uji-menguji KPK, jangan dijadikan instruksi politik. Kalau ini betul konspirasi betapa tidak bermoralnya bangsa ini,” ujar Sekretaris Majelis Pakar DPP Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Yani di kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2013). Keyakinan kader PKS semakin kuat karena seperti quote di awal tulisan ini yang memang menunjukkan ada semacam kejanggalan setiap kader PKS “ditangkap”. Mereka menyebutnya sebagai kriminalisasi. Konon lagi, Jimly Ash-Shiddiqie, mantan ketua Mahkamah Konstitusi juga berpikiran bahwa penetapan LHI sebagai tersangka ini janggal karena terlalu cepat. “Ganjil KPK menetapkan Luthfi Hasan Ishaq sebagai tersangka sangat cepat. Cuma beberapa menit setelah penangkapan,” kata pakar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie, di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1). Jimly mengatakan cepatnya penetapan status tersangka Luthfi memunculkan kesan PKS sudah lama menjadi target incaran KPK. Padahal, banyak tokoh politik dari partai lain yang sudah sering disebut-sebut terlibat kasus korupsi, namun hingga kini belum ditetapkan sebagai tersangka. Ia mencontohkan kasus korupsi Hambalang dan Proyek Wisma Atlet. Meskipun dalam persidangan nama Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sering disebut saksi maupun tersangka, nyatanya sampai sekarang KPK belum juga melakukan tindakan hukum signifikan kepada Anas. Tak hanya Anas, KPK juga dinilai Jimly tidak tegas terhadap politisi Golkar yang juga Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso. Padahal, dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum kepada dua tersangka kasus korupsi proyek Alquran dan pembangunan laboratorium madrasah, Zulkarnaen Djabbar dan Dendy Presetya, Priyo disebut menikmati fee satu persen dari total proyek. Selain Jimly, Pengamat politik Yon Mahmudi mengaku heran dengan aksi KPK kali ini.“Tak ada angin tak ada hujan kok tiba-tiba petinggi PKS ditetapkan sebagai tersangka, hanya karena pengakuan sepihak yang tertangkap tangan,” katanya. Ia juga mempertanyakan apakah KPK tidak perlu konfirmasi atau konfrontasi untuk membuktikan kesaksian valid atau palsu. ”Apakah LHI sudah dipantau sejak lama, mungkin disadap komunikasinya dan diselidiki gerak-geriknya selama ini terkait kasus impor daging?,” kata dosen FIB UI yang disertasinya membahas PKS itu. Muhammad Assegaf, kuasa hukum LHI, menyesalkan penjemputan yang dilakukan KPK di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2013) malam. Menurut Assegaf, penjemputan tersebut tidak menghargai Luthfi sebagai anggota Komisi I DPR yang juga Presiden PKS. “Dipanggil saja, dia akan datang. Itu lebih sopan, lebih menghargai harga diri ketua. Tapi ini tidak,” ujar Assegaf di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2013). Assegaf mengatakan, Luthfi tidak berada di lokasi tangkap tangan yang dilakukan KPK, Selasa (29/1/2013) malam di Hotel Le Meridien dan kawasan Cawang, Jakarta Timur. Luthfi juga tidak berada pada posisi akan menerima uang tersebut. Menurut Assegaf, KPK seharusnya memanggil Luthfi untuk menjalani pemeriksaan. Namun, yang dilakukan KPK adalah langsung menjemput atau menangkap Luthfi di DPP PKS. Ia pun membandingkannya dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. ”Kenapa dilakukan seperti orang tertangkap tangan? Kenapa KPK tidak bisa menggunakan cara-cara yang lebih terhormat? Kenapa terhadap mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Andi Mallarangeng) sudah tersangka di awal tapi tidak langsung ditangkap?,” ujarnya. Seorang pengurus DPW PKS Sumatera Utara ikut menjelaskan analisa pribadinya yang disebar melalui jejaring sosial, “Terkait dengan isu KPK nampaknya konstruksinya agak kacau balau. Yang bikin skenario kurang profesional. Pertama, Ketika berita penangkapan muncul isunya ikut ditangkap supir Mentan. Ternyata dibantah. Kedua, yang mau disuap adalah anggota komisi IV DPR dari PKS. Sekarang jadi LHI yang jelas-jelas Komisi I. Ketiga, jika kaitannya dengan daging impor, dan tudingannya diarahkan LHI bisa atur Mentan yang notabene kader PKS, jelas salah alamat. Psalnya Mentan tak lagi mengatur impor daging. Impor daging quotanya yang mengatur Deperindag. Apakah LHI bisa atur Menperindag yang notabene orang SBY. Keempat, disebutkan upaya penyuapan. Yang bersangkutan tidak menerima uang tersebut. Hanya disebutkan uang itu untuk LHI. Apakah adil orang yang berupaya mau disuap dijadikan tersangka? Padahal dia bisa jadi tdk tahu ada upaya itu. Dan apalagi tidak menerima uang tersebut. Wallahualam bishowab. Semoga Allah melindungi kita semua dari makar ini. Aamiin” Kini, para kader PKS semakin yakin bahwa ini hanyalah kasus pesanan untuk membantai lawan politik jelang Pemilu 2014. Ayi Muzayni, protokoler Presiden PKS Selama ini ana saja tidak pernah mengenal AF (Ahmad Fathan) yang dituduhkan sebagai orang dekat LHI yang tertangkap bawa 1M, bersama wanita ABG itu (naudzubillah) , padahal hampir setiap menit saya mendampingi LHI,” ujarnya. Mengenai AF ini, dalam rekaman yang diperoleh situs Islamedia, KPK sendiri menyebut AF dengan 2 istilah, yakni “dari swasta”, dan “yaa, mungkin rekan”. Keterangan tersebut dinyatakan Johan Budi selaku Juru Bicara KPK, dalam konferensi persnya pada Rabu malam Kamis lalu di Gedung KPK Jl HR Rasuna Said Jakarta. Entah dari mana datangnya keterangan bahwa AF ialah kader PKS, Sespri, Aspri, maupun staf LHI. “Yang perlu kami tegaskan di sini adalah AF itu bukan kader ataupun anggota PKS,” kata Hidayat Nur Wahid usai menghadiri pertemuan dengan Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Amminudin, di Bandung Utara, Jawa Barat, Kamis, seperti diberitakan Antara. Apalagi terungkap banyaknya pemberitaan lebay berisi fitnah di sejumlah media. Seperti portal berita sekelas Liputan6.com sampai-sampai melakukan kesalahan fatal dalam penyampaian berita lewat jurnalisnya yang bernama Ferry Noviandi. Di sana dalam paragraf kedua ada tertulis, “Luthfi Hasan ditangkap tangan oleh KPK, Rabu (30/1/2013) malam. Dari penangkapan tersebut, KPK mendapatkan uang Rp1 miliar sebagai uang suap kepada Luthfi. Selain itu, setelah menerima uang suap, Luthfi berada dalam satu kamar hotel bersama wanita bernama Maharani.” Ini jelas keliru karena LHI tidak tertangkap tangan bahkan ia dijemput hanya karena pengakuan AF bahwa ia berencana memberikannya kepada Luthfi. Lain lagi dengan situs tempo.co. Dalam setiap beritanya, ada istilah Suap Daging PKS. Padahal ini merupakan kasus LHI, bukan kasus institusi. Tapi Tempo berusaha menggiring opini publik bahwa jika ini adalah pekerjaannya PKS sebagai sebuah organisasi. Sungguh tendensius sekali. Berita lebih aneh muncul di Rakyat Merdeka Online. Dalam salah satu beritanya diwww.rmol.co/read/2013/01/31/96452/PKS-harus-Bubar-Minimal-Minta-Maaf-kepada-Umat-Islam, Direktur Eksekutif Indonesian Constitutional Watch (Icon) Razman Arif Nasution meminta PKS dibubarkan karena adanya penetapan LHI sebagai tersangka. Kata kader PKS, ini baru jadi tersangka saja sudah diminta bubar, partai-partai lain semacam Golkar, Demokrat dan PDIP yang kadernya sudah ramai memenuhi hotel prodeo kok tidak diminta bubar? Ilustrasi Konspirasi Penyesatan Opini Publik di Media Jadi wajarlah kemudian kalau PKS semakin meyakini bahwa semua peristiwa ini memang makar yang diciptakan lawan politik. Justru hanya para koruptorlah yang benci PKS dan takut PKS menang. Tak ingatkah kita pada kasus Misbakhun yang akhirnya diputus MA tidak bersalah? Begitupun, umumnya kader PKS menyikapi semua ini dengan sangat positif. Ini terlihat dari berbagai postingan kader-kadernya dari level pembesar hingga akar rumput di jejaring sosial. Sampai-sampai ada yang bilang syukur karena dengan kasus ini PKS mendapat iklan gratis selama sekian hari dibahas di media massa. Bahkan Luthfi Hassan Ishaq semakin mudah dikenal dengan singkatan LHI. Padahal Abu Rizal Bakrie harus menciptakan dan memasang ribuan iklan untuk mengenalkan dirinya sebagai ARB. Sementara dalam grup facebook Indonesia Harapan Itu Masih Ada (IHIMA) yang dikelola kader PKS, muncul pula dukungan terhadap KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Namun dukungan itu disertai peringatan agar KPK bersikap objektif jangan sampai melakukan penghancuran terhadap ikon anti korupsi. pkspiyungan

Konspirasi Dengan Target PKS, Diduga Karena Lantang Menentang Impor Daging


Jakarta (1/2) - Hb. Nabiel Al-Musawa yang merupakan Ketua Kelompok Komisi (Kapoksi) IV Fraksi PKS, menegaskan bahwa fitnah suap terhadap anggota DPR Fraksi PKS merupakan skenario besar yang dirancang untuk mendeskreditkan PKS. Dia menyatakan bersama teman-teman se-fraksi PKS di komisi pertanian sudah menolak keras tambahan kuota impor daging untuk tahun 2013, hal tersebut juga saya tegaskan saat raker dengan Kementerian Pertanian. Ia bahkan meminta surat ancaman dari importir ke Dirjen Peternakan dilaporkan ke Kepolisian. Bahkan Menteri Pertanian (Mentan) Suswono pun juga sudah mengatakan pihaknya tidak pernah memberikan rekomendasi penambahan kuota impor daging tahun 2013. Ia mengaku sudah mengirimkan surat ke Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa untuk tidak lagi impor. Legislator asal dapil kalsel ini menenggarai penangkapan Luthfi Hasan Ishaq (LHI) di kantor DPP PKS merupakan konspirasi yang memiliki banyak kejanggalan. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada campur tangan asing dari negara-negara pengekspor daging yang merasa dirugikan dengan kebijakan impor tersebut. Skenario dirancang untuk menekan dan memperburuk citra PKS dimata publik. Diduga karena PKS lantang menentang impor daging. Bisa jadi memang kader-kader PKS dijadikan target, karena selama ini tidak ada satupun kadernya yang terjerat kasus korupsi. Bukan tanpa alasan saya mengatakan hal tersebut, karena handpone staf ahli saya Dhito yang membidangi ekonomi dan anggaran, beberapa waktu lalu disadap oleh orang tak dikenal. *foto ini diambil beberapa waktu yang lalu ketika staf ahli Hb. Nabiel Al-Musawa menerima telpon dari seorang kolega, lalu tidak lama kemudian terdengar seperti ada orang yang mengangkat telpon diujung sana. Terlihat tulisan "Panggilan dilanjutkan lagi oleh pihak lain" (kiri), "Panggilan ditahan pihak lain" (tengah), dan handphone saat ini masih digunakan (kanan). Ia juga mengindikasikan bisa saja kasus ini ditunggangi oleh konspirasi kepentingan politik jelang pemilu. “Diungkap saja dua alat bukti dimaksud, sehingga masyarakat tidak bertanya-tanya. Kok sepertinya PKS jadi target nih,” tuturnya. KPK harus cepat menuntaskan kasus ini agar masyarakat bisa melihat secara terang-benderang. Jangan sampai kasus ini berlarut-larut padahal belum jelas apakah LHI bersalah atau tidak, tapi PKS sudah diadili oleh opini publik yang terbentuk. Seperti kasus Misbhakun yang akhirnya dibebaskan oleh Mahkamah Agung setelah menjalani masa tahanan dua tahun”. tutup Hb. Nabiel.

Ahmad Fathanah Bukan Kader Partai ataupun Asisten Pribadi Luthfi Hasan Ishaaq


Ahmad Fathanah, salah satu pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap impor daging oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan adalah seorang staf ahli dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Namun hal itu dibantah oleh salah satu staf yang saat ini berada di ruang Fraksi PKS, di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan. Menurut staf yang tidak bersedia menyebutkan namanya itu, Luthfi tidak memiliki staf bernama Fathanah di DPR. “Stafnya Pak Luthfi di DPR itu Hartono dan Kurnia. Enggak tau ya kalau (staf yang) di DPP,” kata staf tersebut saat ditemui di ruang Fraksi PKS, Kamis (31/1/2013). 19 Video Debat Islam-Kristen Plus 4.000 artikel Islami, 6.000 kitab, serta nasyid walimah & jihad. digitalhuda.com/?f1 Peluang Usaha Peluang Usaha Sambil Ibadah, Perwakilan Biro Umrah-Haji Plus dan Raih Reward Ratusan Juta Rupiah. www.rumahhajidanumrah.com Pusat Toko Buku Islam Pusat Belanja Buku Islam Online Lengkap Dan Murni. tokopedia.com/tokobukumuslim Protokol Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, yang membuat seluruh jadwal kegiatan, Ayi Muzayni mengungkapkan selama mendampingi Luthfi, dia mengaku tidak mengetahui Ahmad Fathanah atau AF yang disebut-sebut sebagai orang dekat Luthfi. Juga dengan perempuan muda yang disebut turut dalam transaksi beridentitas Maharani. “Ana saja tidak kenal dengan Ahmad Fathanah Padahal hampir setiap menit saya mendampingi LHI,” ujarnya. “Menurut Ketua Bidang Kaderisasi DPP PKS, yang bersangkutan tidak dikenal dan tidak pernah tercatat sebagai kader PKS,” kata Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (31/1/2013). Abdul Hakim mengaku tidak kenal dengan Fathanah. Senada dengan Fathanah, Kepala Humas PKS Mardani juga menyampaikan bahwa sosok Fathanah tidak dikenal di PKS. “Saya tidak kenal AF, tidak di DPP, tidak di fraksi,” tuturnya. Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) Jawa Barat Prihandoko mengatakan tidak ada sosok Ahmad Fathanah sebagai kader PKS. Bahkan ajudan Luthfi Hasan Ishaaq sendiri juga tidak mengenalnya. “Selama saya jadi Ketua DPC, DPD, MPD PJS, tidak ada anggota atau kader kami, tak ada nama Ahmad Fathanah sebagai kader PKS, bahkan saya sudah menelpon ajudan pribadi Luthfi, tak mengenal dia,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (31/1/2013). Namun Prihandoko mengakui, berbeda dengan Ahmad Fathanah, nama Ahmad Fatoni memang tercatat sebagai kader. Baik di Purwakarta dan Depok. “Ahmad Fatoni ada di Depok, Purwakarta ada juga. Ahmad Fathanah tak ada, tidak mengenal Ahmad Fathanah. Pak Luthfi juga tak berada di situ kan saat ditangkap, tidak tertangkap tangan, ini pembunuhan karakter,” tegasnya. Ia khawatir hal ini merupakan pembunuhan karakter terhadap PKS. Karena itu ia meminta KPK bersikap adil, profesional, kami menjunjung tinggi proses hukum yang dilakukan KPK. “Kita sampai saat ini menunggu arahan dari Majelis Syuro, kami di Jawa Barat, menunggu arahan,” tegasnya.

"AF Itu Kader PKS, Sespri, Aspri, Staf LHI!" Ciyus?


Islamedia - Satu demi satu, fitnah terkait suap yang disebut-sebut melibatkan LHI, mulai rontok. Pada awal-awal pasca penangkapan 4 orang dalam "operasi tangkap tangan" KPK, beredar luas pemberitaan bahwa AF itu kader PKS, Aspri, Sespri, maupun Staf LHI. Banyak media mencantumkan berbagai predikat AF tersebut, seolah-olah tergambar sedemikian karibnya AF dengan LHI, sehingga seketika menimbulkan kesan umum bahwa AF bertindak atas suruhan dan pantauan LHI. AF (bukan LHI) ialah orang yang tertangkap tangan menerima uang dari PT Indoguna Utama. Ia (AF, bukan LHI) ditangkap KPK di Hotel Le Meredien ketika sedang bersama wanita muda berinisial M. Namun bagaimanakah kenyataan tudingan bahwa AF ialah kader PKS, Aspri, Sespri, maupun Staf LHI? Dalam rekaman yang diperoleh Islamedia, KPK sendiri menyebut AF dengan 2 istilah, yakni "dari swasta", dan "yaa, mungkin rekan". Keterangan tersebut dinyatakan Johan Budi selaku Juru Bicara KPK, dalam konferensi persnya pada Rabu malam Kamis lalu di Gedung KPK Jl HR Rasuna Said Jakarta. Entah dari mana datangnya keterangan bahwa AF ialah kader PKS, sespri, aspri, maupun staf LHI. Koreksi pertama atas isu liar dan menyesatkan itu kemudian datang dari Ayi Muzayni. "Selama ini ana saja tidak pernah mengenal AF yang dituduhkan sebagai orang dekat LHI," kata Ayi menegaskan. "Padahal hampir setiap menit saya mendampingi LHI," tegas Ayi Muzayni yang merupakan petugas protokoler LHI selaku Presiden PKS itu. "Jadi sekali lagi bersabarlah, sampai Allah menolong kita semua dari semua cobaan ini," lanjut Ayi. Islamedia sendiri memeroleh klarifikasi langsung dari Hartono. Hartono adalah sekretaris pribadi LHI yang sebenarnya. Dalam keterangannya kepada Islamedia, Hartono telah menegaskan bahwa ia tidak mengenal sama sekali AF dan AF bukanlah sekretaris pribadi LHI. "Yang perlu kami tegaskan di sini adalah AF itu bukan kader ataupun anggota PKS," kata Hidayat Nur Wahid usai menghadiri pertemuan dengan Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Amminudin, di Bandung Utara, Jawa Barat, Kamis, seperti diberitakan Antara. Penegasan serupa dikemukakan lagi oleh petugas KPK sendiri. "Umurnya AF sekitar 50-an. Bukan kader PKS," kata petugas KPK yang enggan disebutkan namanya ketika melakukan penggeledahan di tempat tinggal AF, di Apartemen Margonda Residence, Jakarta, Kamis (31/1), seperti diberitakan Republika. Sejumlah pihak di kalangan internal PKS lainnya pun membantah fitnah menyesatkan tersebut. Tak kurang dari Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PKS Jawa Barat Prihandoko, Kepala Humas PKS Mardani Ali Sera, dan Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim menyuarakan koreksi dan klarifikasinya. Demikian seperti dilansir situs Fimadani pada Kamis (31/01) kemarin. [ismed/fimadani/ant/rep]