Jumat, 03 Januari 2014

Hati yang hidup


" Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami menjadikan orang orang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan." ( al-An'am [6] : 122 )

Al Quran adalah kehidupan dan cahaya yang tidak ada keraguan padanya. Hati terbagi menjadi dua : hati yang hidup dan hati yang mati. Adapun hati yang hidup adalah hati yang benar benar dianggap ada, sedangkan hati yang mati tidak memiliki eksistensi.

" Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar benar terdapat peringatan bagi orang orang yang mempunyai hati atau yang mengunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya." ( Qaf [50] : 37 )

Hati yang hidup dapat mengecap rasa ucapan yang baik dan yang buruk, memahami dengan benar sasaran ayat ayat yang jelas, memahami tujuannya yang dekat dan yang jauh, dapat melihat dan memperhatikan petunjuk petunjuk alam nyata dan visual, serta mampu membedakan antara yang berbahaya dan yang berguna.

Hati yang hidup dapat merasakan semua itu dengan perasaan yang kuat sehingga mampu menentukan nilai nilai keteladanan dan tujuan tujuannya yang paling tinggi. Sehingga, ia mengarahkan semua usaha kepadanya dalam bentuk perkataan dan perbuatan : mengerahkan semua anggota badan untuk meraih hingga mencapai apa yang diinginkannya, meskipun mengalami berbagai kesusahan atau menemui kesulitan dan bencana.

Al Qur'an al Karim memiliki karakteristik Rabbani, karakteristik kalam Ilahi, pengaruh yang sempurna bagi hati yang sadar dan jiwa yang bersih. Juga daya tarik kefasihan, mukjizat keindahan bahasa, ungkapan yang indah, logika yang baik, cita rasa yang tinggi, susunan kalimat yang mengagumkan, pengarahan yang jujur dan pengetahuan yang benar.

Al Qur'an dengan semua karakteristiknya ini merupakan ruh yang berasal dari Allah Subhanahu wa Ta'ala meniupkan ruh itu kedalam hati hati yang mati dan menuangkan kedalam rongga rongga dada yang diam, sehingga ia menjadi hidup, bangkit dan bergerak. Allah mengembalikan kepadanya segala makna kehidupan yang kuat, memancar, dan produktif. Al Qur'an dengan segala kekhususannya ini merupakan cahaya yang kuat dan menyala nyala. Menerangi jalan hati tersebut setelah memberinya rasa kehidupan dan kekuatan makhluk hidup.

" Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu ( Al Qur'an ) dengan perintah Kami. Sebelum kamu tidaklah mengetahui apakah al Kitab ( Al Qur'an ) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya yang Kami tunjukan dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus ( yaitu ) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah bahwa 


ending hidup kita?

Menarik memang mengupas kehidupan ini. Kita tidak akan tahu ending kehidupan ini, apabila diibaratkan serial TV atau film yang kita tonton.
Namun kita tidak akan tahu perjalanan hingga ending kehidupan kita.
Seri demi seri episode kehidupan kita sudah lalui.
Namun jarang kita tersadar dan menjadi pertanyaan besar, " kapan kita merasa ada isyarat ending ini "
Semoga Allah memaafkan ke khilafan kita semua

(27082013 )