Kamis, 04 November 2010

Narasi Muhammad

“Aku bisa berdoa kepada Alloh untuk menyembuhkan butamu danmengembalikan penglihatanmu. Tapi jika kamu bisa bersabar dalam kebutaan ini,kamu akan masuk surga. Kamu pilih yang mana ?”Itu dialog Nabi Muhammad SAWdengan seorang wanita buta yang datang mengadukan kebutaannya kepada beliau dan meminta didoakan agar Alloh mengembalikan penglihatannya.Dialog yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas itu berujung dengan pilihan yangbegitu mengharukan: “ Saya akan bersabar dan berdoalah agar Alloh tidak mengembalikan penglihatanku.”Beliau juga bisa menyembuhkan seperti Nabi Isa alaiahis salam, tapi beliau menawarkan pilihan lain: “Bersabar”.Sebab kesabaran adalah karakter inti yang memungkinkan kita survive dan bertahan melalui seluruh rintangan kehidupan. Kesabaran adalah karakter orang kuat.Sebaliknya, tidakada jaminan bahwa dengan bisa melihat, wanita itu akan bisa melakukan lebih banyak amal sholeh yang bisa mengantarnya ke surga. Tapi disini, kesabaran itu adalah jalan pintas ke surga. Selain itu, penglihatan adalah fasilitas yangkelak harus dipertanggungjawabkan di depan Alloh, karena fasilitas berbanding lurus dengan beban dan pertanggungjawaban. Ada manusia, kata Ibnu Taimiyah, lebih bisa lulus dalam ujian kesulitan yang alatnya adalah sabar ketimbang ujian kebaikan yang alatnya adalah syukur.Nabi Muhammad juga berperang seperti Nabi Musa. Bahkan malaikat Jibril pun pernah meminta beliau menyetujuiuntuk menghancurkan Thoif. Tapi beliau menolaknya. Sembari mengucurkan darah dari kakinya beliau malah berdoa: “ Sayaberharap semoga Alloh melahirkan dari tulang sulbi mereka anak-anak yang akan menyembah Alloh.”Muhammad bisa menyembuhkan seperti Isa. Juga bisa membelah laut seperti Musa. Bahkan bulan pun bisa dibelahnya. Muhammad punya dua jenis kekuatan itu: soft power dan hardpower.Muhammad mempunyai semua mukjizat yang pernah diberikan kepada seluruh Nabi dan Rasul sebelumnya. Tapi beliau selalu menghindari penggunaannya sebagai alatuntuk meyakinkan orang kepada agama yang dibawanya. Beliau memilih kata,beliau memilih narasi. Karena itu mukjizatnya adalah kata: “Al Qur’an”. Karena itu sabdanya pun diatas semua kata yang mungkin diciptakan manusia.Itu karena narasi bisa menembus tembok penglihatan manusia menuju pusat eksistensi dan jantung kehidupannya:akal dan hatinya, jauh lebih dalam daripada apa yang mungkin dirasakan manusia tentang kaget terbelalak seketika menyaksikan laut terbelah atau saat menyaksikan orang buta melihat.
Ustadz Anis Matta, Lc ( Wakil Ketua DPR RI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar