Jumat, 15 Februari 2013

Waktu adalah kehidupan I Serial Nasihat Imam Hasan Al Banna



".... Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang...." ( al-Muzzamil [73]:20 )

Waktu adalah emas. Ucapan ini betul jika dilihat dari wujud pandangan materi, bagi sebagian orang yang memahami segala sesuatu dengan materi. Akan tetapi, bagi orang-orang yang memandangnya lebih jauh lagi dan tidak hanya diukur dengan materi, waktu adalah kehidupan.

Wahai umat Islam, adakah sesuatu dalam kehidupanmu didunia ini selain waktu antara lahir dan kematian? Terkadang emas bisa hilang atau rusak, tetapi engkau bisa mendapatkannya kembali, bahkan engkau bisa mengumpulkannya lebih banyak ketimbang yang sudah hilang. Tetapi waktu yang hilang dan masa yang berlalu tidak mungkin engkau kembalikan dan mengulanginya. Kalau begitu, waktu lebih berharga dibandingkan emas, intan, bahkan permata atau mutiara sekalipun karena waktu adalah kehidupan.

Keberhasilan bukan semata-mata terkait dengan rencana dan langkah yang pasti, tetapi juga tergantung pada waktu yang tepat. Mereka sangat berhati-hati terhadap pendapatnya yang kurang matang dan pendapat yang  sudah usang. Keberhasilan dicapai saat pekerjaan berlangsung pada waktu yang tepat.

".... Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang...." ( al-Muzzamil [73]:20 )

Oleh karena itu, orang-orang yang paling berisiko mengalami kerugian dan kegagalan adalah orang-orang yang lalai.

" Dan sesungguhnya, Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ( ayat ayat Allah ) dan mereka mempunyai mata ( tetapi ) tidak dipergunakan untuk melihat  ( tanda tanda kekuasaan Allah ), dan mereka mempunyai telinga ( tetapi ) tidak dipergunakannya untuk mendengar ( ayat ayat Allah ). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang orang yang lalai. ( al-A'raf [7] : 179 )

Diantara doa yang diucapkan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu adalah 
     " Wahai Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan kami dalam kesengsaraan, janganlah Engkau 
       siksa kami secara tiba tiba, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang orang lalai"

Umar radhiyallahu 'anhu berdoa kepada Allah agar diberikan keberkahan waktu dan kebaikannya. Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser di hari kiamat sehingga Allah bertanya kepadanya tentang umur yang ia habiskan, tentang harta darimana ia mendapatkannya dan untuk apa ia membelanjakannya?

Diantara gambaran terindah Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam mengenai nilai waktu adalah sabdanya,
      " Setiap kali fajar menyingsing, naka hari berseru, ' Wahai manusia, aku adalah makhluk yang 
       baru, menjadi saksi atas amalmu, maka ambillah bekal dariku, karena aku tidak akan kembali
       hingga hari kiamat "

Pada kenyataannya, tidak ada yang lebih berharga daripada waktu. Sesungguhnya, waktu itu memiliki perbedaan berkah, keuntungan, kebaikan dan kebahagiaannya. Ada satu saat yang lebih besar berkahnya daripada saat yang lain. Ada satu hari yang lebih utama di sisi Allah daripada hari lain. Dan,ada bulan yang lebih mulai daripada bulan ini.

        Itulah kesungguhan, hingga satu mata lebih baik dari pasangannya
        Dan hari menjadi pemimpin bagi hari yang lainnya

Itulah kesempatan yang Allah berikan kepada kita sebagai orang mukmin, agar kita kembali ingat dan sadar, agar kita merasakan embusan embusan keutamaan ketika angin penerimaan berembus. Karena pada waktu waktu itu, segala kebajikan berlipat ganda, sehingga pada saat yang sama Allah mengangkat derajat hamba hambaNya yang shaleh, sebagaimana Dia membuka pintu tobat di hadapannya, agar orang orang yang bertobat dan dikendaki Allah menerima kebaikan masuk surga melaluinya.

Al Quran telah mengisyaratkan waktu waktu harian, minguan dan tahunan ini, sebagaimana ditegaskan pula berbagai arahan Nabi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

" Maka bertasbihlah kepada Allah diwaktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu zuhur." ( ar-Ruum [30] : 17-18 )

" Dan sebutlah ( nama ) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang orang yang lalai." ( al-A'raf [7] : 205 )

" Demi fajar dan malam yang sepuluh." ( al-Fajr [89] :1-2 )

" Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan." ( al-Hajj [22] : 28 )

" Dan berzikirlah ( dengan menyebut ) Allah dalam beberapa hari yang berbilang." ( al-Baqarah [2]: 203 )

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan arahan kepada kita tentang nilai waktu dan cara memanfaatkannya. Dalam berbagai hadits beliau mengisyaratkan bahwa orang orang mukmin berada di antara waktu dekat dan yang telah berlalu, ia tidak tahu apa keputusan Allah padanya. Maka hendaklah seorang hamba mengambil dari dirinya, dari dunianya untuk akhiratnya, mengunakan masa mudanya sebelum masa tua, dan kehidupannya sebelum datang kematian.

Wahai saudaraku yang budiman, di depanmu setiap hari ada waktu siang, sore dan sahur. Pada saat saat itu semua engkau bisa mengangkat derajat dengan kesucian jiwamu kepada Yang Maha Mulia, sehingga engkau mendapatkan kebaikan didunia dan di akhirat. Dihadapanmu ada hari dan malam jum'at yang pada saat itu engkau bisa memenuhi kedua tangan, hari dan ruhmu dengan berbagai limpahan rahmat dari Allag kepada hamba hamba-Nya. Dihadapanmu ada musim musim ketaatan, hari hari ibadah, dan malam malam untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti yang telah dinasihatkan oleh Kitab Yang Mulai dan Rasul yang agung.

Oleh karena itu, pada waktu waktu tersebut, hendaknya kamu berusaha keras menjadi orang yang selalu berzikir, bukan orang orang yang lalai. Hendaknya kamu termasuk orang orang yang beramal, bukan orang orang yang malas. Gunakan waktu sebaik baiknya karena waktu bagaikan pedang. Janganlah engkau menunda sesuatu karena tidak ada yang lebih berbahaya daripada sikap menunda nunda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar