Senin, 03 Mei 2010

Cinta, Makna Kerinduan

2008
by; kilasku_kenangan saat di kampung istriku
Rindu. Ia adalah kata yang mengekspresikan gejolak jiwa untuk menghargai makna kehadiran dan kebersamaan. Jiwa yang diluluri cinta tidak akan tahan untuk berlama-lama dalam keterpisahan. Ada batas waktu tertentu yang dapat ditoleransi, tetapi lamban dan pasti ia akan diserang dahaga kerinduan. Saat itulah ia membutuhkan air yang menyejukkan; pertemuan.

Kerinduan bagi pasangan kekasih, suami-istri merupakan tanda cinta diantara keduanya. Ia memang jauh lebih berharga dari segala bentuk oleh-oleh dan hadiah yang dibawa disaat kepulangan. Kerinduan memiliki dua wajah yang sangat menawan hati suami istri yang saling mencintai; perhatian dan tanggung jawab. Perhatian merupakan wujud nyata untuk mengetahui keadaan sang kekasih; dalam kondisi apa saat ini, saat ia berada dalam kesunyian dan kesendirian. Sementara tanggung jawab adalah keadaan jiwa untuk berbuat yang terbaik bagi sang kekasih sebagai ganti dan garansi atas perpisahan itu.

Dua wajah itu ada pada suami yang merindukan istrinya. Saat berjauhan adalah saat yang paling membebani mereka. Ada ruang kosong tempat hati harus ditambatkan secara halal. Selama tidak ada kekasih yang hadir secara nyata didekat kita, maka hanya kenangan-kenangan yang hadir mengantikannya. Namun ia hanya mengobati untuk sementara.

Begitulah, ketika kerinduan itu sedang bergejolak maka ruang kosong itu harus segera diisi. Selama belum terisi maka iman kitalah yang kita jadikan benteng pertahan diri. Iman menjadi benteng agar kita tidak mengisi ruang kosong kerinduan itu dengan kemaksiatan. Jika sebagai suami kita merasakan kerinduan yang luar biasa, maka hal yang sama dapat terjadi pada istri kita. Ia lebih membutuhkan kehadiran kita. Ia jauh lebih tersiksa ketika merindukan suaminya, Allahu Akbar ....
dendy>>
(dicukil dari buku ”segenggam rindu untuk istriku”dwi budiyanto )

1 komentar: