Kamis, 10 Juni 2010

Memperbaruhi Komitmen Dakwah

By : Dendy

Meringkas Buku Memperbaruhi Komitmen Dakwah

( Muhammad Abduh-Robbany Press )



Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu

mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Qs;As shaff/61 Ayat 2 )

Dalam buku Tersebut dijelaskan bahwa sasaran utama dalam DAKWAH adalah ;

  1. Diri Sendiri
  2. Keluarga dan
  3. Masyarakat

Imam Asy Syahid Hasan Al Banna, menjelaskan ; Apabila seseorang menginginkan kehidupannya lebih baik maka masuklah dalam dunia dakwah yaitu TARBIYAH, dengan mengikuti semua peraturan yang ada, tanpa ada kekecewaan.

Kemudian beliau juga menanamkan pada pribadi dakwah adalah Salimul Aqidah sebagai Pondasi itu sendiri ia mampu memperbaiki diri sendiri menjadi orang yang kuat fisiknya, Kokoh akhlaknya, Luas wawasannya, Mampu mencari penghasilan, Lurus aqidahnya, pejuang bagi diri sendiri, Penuh perhatian akan waktunya, dan bermanfaat bagi orang lain.

Dengan terbentuknya pribadi seperti yang disebutkan diatas, maka terwujudlah rumah tangga muslim dan keluarga muslim yang berkomitmen, karena rumah tangga merupakan batu bata utama untuk terwujudnya sasaran yang lebih besar yaitu terbentuknya masyarakat muslim yang kuat, saling mencintai, saling mengutamakan yang kuat membantu yang lemah dan yang mampu membantu yang membutuhkan, semua itu akan terwujud dengan amar ma’ruf nahi mungkar.

Bagi siapa saja yang masuk dalam dunia da’wah ( tarbiyah ), dia harus siap dengan komitmen yang ada, kalau tidak, jangan engkau menyebut dirimu seorang yang tarbiyah. Allah akan melaknatimu ! Na’uzibillah !

Bagi seorang yang tertarbiyah selain adanya perubahan-perubahan dari dia mendapatkan teori sampai dia mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Demi berkibarnya panji Islam di muka bumi, bagi diri yang merasa tertarbiyah, maka pastilah dia memiliki tabiat atau sifat-sifat yang mendiami pada diri mereka seperti ;

  1. Iman yang mendalam
  2. Kemauan yang kuat
  3. Kesungguhan dan semangat yang tinggi
  4. Menjadi teladan bagi orang lain
  5. Lemah lembut
  6. Menjaga rahasia
  7. Kesetian
  8. Perngorbanan
  9. Perhatian terhadap waktu
  10. Tertib dalam segala urusan

Da’wah menyeru kepada manusia agar memperbaiki diri mereka, memperhatikan rumahnya agar menjadi rumah yang muslim, diisi dengan qiratul Qur’an, qiyamullail, menunaikan sholat saat azan dikumandangkan, melakukan wirid setiap hari, menjaga waktunya agar tak terbuang sia-sia, berlaku adil dalam menetapkan hukum yang benar, memiliki hati yang lembut, pemaaf dan santun terhadap orang lain, menghindari riba, memiliki sifat hemat, menghidupkan budaya Islam dan selalu merasa diawasi Allah SWT.

Bukan sebaliknya, yaitu hanya menyuruh orang lain, sementara untuk dirinya lupa dan menunda-nunda….! Pahamilah ..

Diantara tugas-tuga da’wah yang tidak boleh diabaikan antara lain ;

  1. Sang tarbiyah menjadi pro aktif dalam da’wah

- Rasul adalah teladan kita

- Jadilah keluarga yasin

  1. Sang tarbiyah siap menunaikan kewajiban infaq dalam da’wah

- Aktifitis da’wah harus darmawan

  1. Sang tarbiyah komitmen dengan pilihan jama’ah dalam masalah fiqih

  1. Sang tarbiyah komitmen melaksanakan perangkat-perangkat tarbiyah yang ditentukan jama’ah

  1. Sang tarbiyah tsiqoh terhadap pimpinan dan menghormatinya dalam tindakan dan keputusan

- Saling membei nasihat

  1. Mengikuti semua kegiatan umum da’wah
  2. Mengikuti berita tentang da’wah diluar dan di dalam negeri

Dalam perjalan da’wah banyak sekali halangan-halangan dan cobaan-coban yang menghadang. Namun yang harus dihindari adalah sebagai berikut ;

  1. Timbulnya perselisihan dan perpecahan
  2. Munculnya kelompok pengacau
  3. Bersih keras dengan pendapat sendiri
  4. Mengutamakan kepentingan pribadi
  5. Tidak menghadiri pertemuan rutin, kecuali dengan syarat-syarat uzur yang dapat diterima
  6. Berambisi jadi pimpinan dan terlalu percaya diri
  7. Tidak memiliki visi yang jelas

“ Hidup mulia atau mati syahid “ kalimat itulah yang harus ditanamkan dalam diri pribadi muslim.

Untuk mencapai satu tujuan mulia para aktifis harus memiliki sifat dan ciri-ciri yang melekat pada diri mereka.

Adapun ciri-cirinya sebagai berikut ;

  1. Aktifis harus berpandangan positif
  2. Aktifis harus memiliki kemauan yang kuat
  3. Aktifis harus Dermawan
  4. Aktifis harus siap berkorban
  5. Aktifis harus memiliki semangat yang tinggi
  6. Aktifis harus Bijaksana
  7. Aktifis harus menjadi teladan bagi orang lain
  8. Aktifis harus berjiwa sosial
  9. Aktifis harus mampu mengkoordinasikan semua potensi
  10. Aktifis harus mengutamakan kerja

Kewajiban bagi yang menyakini da’wah adalah ;

# Ia harus menyucikan jiwanya, meluruskan tingkah lakunya, mempersiapkan akal, jiwa dan raganya untuk jihad dan perjalanan panjang di masa yang akan datang

# Ia di tuntut untuk menyebarkan ruh ( semangat ) ini kepada keluarga, kerabat, temen sejawat dan masyarakat

# Ia siap menerapkan hukum dan akhlak Islam pada dirinya serta menjaga batas-batas dan perintah dan larangan Allah dan Rasulny

7. Bagaimana bisa ada Perjanjian (aman) dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah Mengadakan Perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharaam[632]? Maka selama mereka Berlaku Lurus terhadapmu, hendaklah kamu Berlaku Lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.

8. Bagaimana bisa (ada Perjanjian dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin), Padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang Fasik (tidak menepati perjanjian).

9. Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya Amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu.

10. Mereka tidak memelihara (hubungan) Kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. dan mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.

[632] Yang dimaksud dengan dekat Masjidilharam Ialah: Al-Hudaibiyah, suatu tempat yang terletak dekat Makkah di jalan ke Madinah. pada tempat itu Nabi Muhammad SAW Mengadakan Perjanjian gencatan senjata dengan kaum musyrikin dalam masa 10 tahun.

Mereka adalah aktifis da’wah, artinya mereka tidak keluar dari sarana yang harus ditempuh dan dilaksanakan yaitu ;

  1. Iman yang mendalam
  2. Pembentukan yang solid
  3. Aktifitas yang berkesinambungan

Evaluasi

Untuk apa kita hidup ?

Da’wah tidak membutuhkan kita Ukh !

Tapi sebaliknya kita yang membutuhkan da’wah ( Untaian kata Asy Syhaid Hasan Al Banna ), Sedari itu sadarlah, kalau memang dengan da’wah kita bisa menggapai ridho Allah, menjadikan kehidupan baik di dunia maupun diakhirat lebih berarti. Kenapa kita harus lari darinya? Bersedihlah, menanggislah, lebih-lebih lagi bagi kita yang belum bisa mengajak orang lain untuk mencicipi dunia da’wah ini.

Sebagai salah satu program yang dicanangkan dalam da’wah adalah Halaqoh.

- Kenapa kita masih mencari-cari alasan untuk tidak hadir

- Kenapa tidak kita kuatkan azam kita

- Kenapa program yang kita buat bersama terbengkalai begitu saja dengan alasan waktu tidak ada

- Kenapa amalan-amalan sholih sesudah kita ucapkan Iman kepada Allah tidak kita realisasikan, apakah kita beriman kepada Allah

Jawablah!...

Da’wah tidak membutuhkan jiwa-jiwa yang kering kerontang, jadi kedaftar mana kita masuk? Sia-sialah hidup kita karena kita tak ubahnya seperti Nasharo yang lupa adanya kematian dan kehidupan yang abadi sesudah kematian itu sendiri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar