Jumat, 06 Agustus 2010

Mulia Dengan Semangat dan Cita-Cita Tinggi




by;dendy
Kehidupan Ini sesungguhnya butuh jiwa-jiwa seorang pejuang yang memiliki semangat dan cita-cita, dan terkadang kita kurang memahami ketika kita berada dalam menapaki perjalanan itu sendiri. Kita terlalu bahkan sangat sekali merindukan segala kenikmatan, kelezatan dan kenikmatan tanpa melihat apa yang kita lakukan.

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan, “ Orang pintar disetiap umat sepakat bahwa kenikmatan itu tidak bisa didapat dengan kenikmatan pula. Siapa saja yang mementingkan kesenangan ia akan kehilangan kesenangan. Siapa yang menentang badai dan menghadapi rintangan, ia akan memperoleh kegembiraan dan kenikmatan. Tidak ada kegembiraan sama sekali bagi orang yang tidak punya Hasrat dan Cita-cita. Tidak ada kesenangan sama sekali bagi orang yang tidak punya Kesabaran. Tidak ada kenikmatan sama sekali bagi orang yang tidak pernah mengalami penderitaan. Dan tidak ada kenyamanan sama sekali bagi orang yang tidak pernah mengalami Kesusahan. Bahkan hanya dengan mengalami kesusahan sebentar saja, seseorang dijanjikan akan mendapatkan kesenangan cukup lama.

Hanya dengan tabah menanggung beratnya kesabaran beberapa lama, ia akan mampu mengendalikan hidup ini untuk selamanya.
Orang-orang yang mendapatkan kenikmatan yang kekal adalah karena mereka mau bersabar beberapa lama. Di tangan Allah lah letak pertolongan. Dan tidak ada daya serta kekuatan sama sekali tanpa pertolongan NYA.
Semakin mulia jiwa dan semakin tingi cita-cita, maka semakin besar yang harus dirasakan oleh tubuh sehingga jarang sekali menikmati kesenangan, sebagaimana yang dituliskan oleh seorang penyair ;

Apabila Jiwa Besar
Tubuh Akan Merasakn Kepayahan Menuruti Keinginan-keingannya

Semua orang pintar sepakat bahwa kesenangan yang sempuran tergantung pada kadar kesusahan yang dialami, dan kenikmatan yang sempurna itu tergantung pada proses ketabahan dalam menanggung beban yang berat.
Kesenangan, kelezatan dan kenikmatan yang ada didunia ini hanya baru bersifat sementara. Sedangkan kesenangan, kelezatan dan kenikmatan yang sejati dan abadi itu ada di surga nanti.

Wa akhiru da’wana ‘an Al Hamdulillah Rabbil ‘Alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar