Jumat, 30 Juli 2010

Ketika kemauan itu tak terbendung

next...

Berbuka puasa 2008






Senangnya kalo pulang kampung disaat ramadhan, buka puasa dikampung ramai makanannya dan saudara-saudara dikampung.....

Awalnya pembelajaran, ujungnya kesempurnaan

Lelaki buta huruf itu tiba-tiba disuruh membaca. Bukan. Bukan disuruh. Tepatnya dipaksa. Sampai tiga kali. Dan pecahlah peristiwa itu dalam sejarah manusia; lelaki buta huruf itu lantas diangkat menjadi nabi, bahkan penutup mata rantai kenabian hingga akhir zaman.

Begitulah perintah membaca mengawali pengangkatan Muhammad menjadi Nabi. Kelak, setelah menunaikan tugas kenabian itu selama 23 tahun, atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari, Allah SWT menutup perjuangan beliau dengan satu ayat tentang kesempurnaan: ”Hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu, dan Ku-sempurnakan pula nikmat-Ku untukmu dan Aku ridho Islam sebagai agamamu.”

Risalah kenabian itu dibuka dengan perintah membaca, dan kelak ditutup dengan pernyataan penyempurnaan dan keridhoan. Awalnya adalah pembacaan. Ujungnya adalah penyempurnaan. Maka berkembanglah agama terakhir ini dari seorang Nabi menjadi seratusan ribu manusia Muslim, dari komunitas kecil para penggembala kambing jazirah Arab yang tandus menjadi sebuah peradaban besar yang memimpin kemanusiaan selama lebih dari seribu tahun.

Kitab kehidupan ini memang begitu seharusnya dipahami: bukalah ia dengan pembacaan yang menyeluruh, niscaya engkau akan mengkhatamkannya dengan kesempurnaan. Jika kita belajar lebih banyak di awal kehidupan, niscaya kita akan mencapai kesempurnaan di penghujung umur, dan menutup mata dengan senyum dalan keridhaan Allah SWT.

Cara kita menjalani hidup selamanya ditentukan oleh cara kita memahami hidup. Seperti apa cara kita memahami hidup, seperti itu pula cara kita menjalaninya. Coba masuk ke dalam hutan belantara tanpa peta. Pasti tersesat. Bahkan mungkin tidak bisa keluar. Begitu juga kehidupan. Membaca adalah peta. Makin menyeluruh dan akurat peta yang kita miliki, makin cepat dan pasti kita sampai ke tujuan.

Diantara pembelajaran dan kesempurnaan, ada satu jembatan emas yang menghubungkannya: pertumbuhan. Pertumbuhan adalah adalah jalan menuju kesempurnaan. Mereka belajar maka mereka tumbuh. Kesempurnaan adalah ujung hidup yang dicapai dari tapak demi tapak kehidupan. Mereka menjadi sempurna karena mereka tidak pernah berhenti menjadi lebih baik. [Anis Matta, sumber : Serial Pembelajaran, Majalah Tarbawi]

Rabu, 28 Juli 2010

Segarnya kampung ibuku.......byuurrrrrr


































Doa Memohon Keberkahan Keluarga

Robbanaa hablana min azwaajina wadzurriyaatina qurrota a'yun, waj'alnaa lil muttaqiina imaama. Artinya, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan hidup dan keturunan yang menenangkan hati bagi kami dan jadikanlah kami pemimpin orang-orang yang bertaqwa (QS. al-Furqan : 74).

Dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa Ibnu Abbas mengatakan yang dimaksud dengan keluarga menjadi penenang hati adalah keluarga yang taat kepada Allah. Ikrimah juga mengatakan demikian. Ketika Hasan al- Bashri ditanya tentang doa ini, ia menjawab, 'Yakni ketika seorang Muslim melihat pasangan hidupnya, anak-anak dan karib kerabatnya taat kepada Allah. Demi Allah! Tidak ada yang lebih menenteramkan hati selain melihat pasangan hidup kita, anak-anak kita dan keluarga kita taat kepada Allah.'

Ibnu Abdul Barr dalam kitabnya 'al-Istidzkar mengatakan, Doa ini terkandung pelajaran yang sangat berharga yakni setiap Muslim harus berusaha menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan keluarganya dalam kebaikan dan ketaqwaan yang terlebih dahulu sebelum menjadi panutan bagi orang lain. Jika ia berhasil menjadi panutan maka ia akan memperoleh pahala yang besar disisi Allah karena amalnya sendiri, amal keluargannya dan amal orang-orang yang mengikutinya.'
posted by :agussyafii



Read more: http://agussyafii.blogspot.com/#ixzz0uyL2QiSJ

Selasa, 27 Juli 2010

Pergunakan kesempatan itu......Istriku

by;dendy
Belajarlah bisnis istriku adalah sebuah perkara yang terus didalami, mungkin bakat dari orang tuanya yang seorang perantau dan pedangang.
Kebebasan berekspresi ku berikan seluas-luasnya buat beliau.
Kebebasan yang bertanggung jawab, dan sebagai kawah candradimuka untuk mendapatkan hikmah tersendiri dalam sebuah kesuksesan atau kegagalan. Kini lambat laun semakin matang dan penuh dengan analisa-analisa agar usaha ini terus dimudahkan..
Selamat istriku, semoga keinginanmu tercapai...amin

Kejujuran

by;dendy
Kejujuran merupakan barang langkah dinegeri ini hal inilah yang tergambar dengan masukannya negara kita dalam daftar negara-negara korupsi, bahkan ditingkat Asia kita peringkat teratas.
Kalo kita bicara kejujuran, tentunya berbicara dengan masalah keimanan. Keimanan inilah yang akan membentuk sesorang menjadi orang jujur sejati.

Kejujuran merupakan simbol Islam dan neraca keimanan, pondasi agama, dan menjadi tanda kesempurnaan orang yang memiliki sifat ini. Ia menempati kedudukan yang tinggi di dalam agama dan dalam urusan dunia. Dengan kejujuran akan terpilah orang yang beriman dan orang munafik, terpilih penghuni surga dari penduduk neraka. Dengannya seorang hamba akan dapat meraih kedudukan al-Abrar (orang baik), dan dengannya akan men-dapatkan keselamatan dari api neraka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam disifati dengan ash-shadiqul amin (jujur dan terpercaya) , dan sifat ini telah diketahui oleh orang Quraisy sebelum beliau diutus menjadi rasul. Demikian pula Nabi Yusuf ’alaihis salam juga disifati dengannya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,
(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru),"Yusuf, hai orang yang amat dipercaya." (QS.Yusuf:46)

Khalifah Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu juga mendapatkan julukan ini (ash-shiddiq). Ini semua menunjukkan hawa kejujuran merupakan salah satu perilaku kehidupan terpenting para rasul dan pengikut mereka. Dan kedudukan tertinggi sifat jujur adalah "ash-shiddiqiyah" Yakni tunduk terhadap rasul secara utuh (lahir batin) dan diiringi keikhlasan secara sempurna kepada Pengutus-Nya (Allah subhanahu wata’ala).

Imam Ibnu Katsir berkata, "Jujur merupakan karakter yang sangat terpuji, oleh karena itu sebagian besar shahabat tidak pernah coba-coba melakukan kedustaan baik pada masa jahiliyah maupun setelah masuk Islam. Kejujuran merupakan ciri keimanan, sebagaimana pula dusta adalah ciri kemunafikan, maka barang siapa jujur dia akan beruntung. (Tafsir Ibnu Katsir 3/643).

Mudah-mudahan Allah senantiasa menunjuki orang-orang yang ingin merubah dirinya, untuk senantiasa dalam kejujuran, Amin ya Rabbal ‘Alamin…..

Kepemimpinan dari dalam

Orang-orang yang telah lama mempelajari manusia, akan sampai pada kesimpulan bahwa: Kepemimpinan datangnya dari dalam. Ini artinya, Anda tidak berbeda dari Bill Gates, Peter Munk, Ted Rogers, Michael Cowpland dan sebagainya. Anda semua adalah bibit unggul yang sama. Untuk itulah anda harus terus belajar,hal terbesar yang menghalangi Anda, adalah ketakutan Anda. Anda mungkin takut untuk berdiri dan ambil bicara, mengungkapkan isi hati dan pikiran Anda. Mungkin juga, Anda khawatir akan menuai kritik dan cemooh, atau merasa akan terlihat bodoh.
5 langkah mendasar untuk mengembangkan kepemimpinan dari dalam.

*1. Kenalilah Diri Sendiri*
Plato telah mengatakannya 400 tahun sebelum masehi. Stephen Covey dan
Anthony Robbins mengatakannya hari ini. "Ketahuilah nilai-nilai pribadi
Anda. Dengarlah suara hati." Kepemimpinan lebih dari sekedar mengatur orang
lain. Kepemimpinan dimulai dengan memimpin diri sendiri. Dengan memahami apa
yang terpenting, melakukan hal yang terpenting, dan membangun integritas.
Dengan membangun konsistensi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Itu
sebabnya, pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin yang memimpin dengan
contoh dan teladan.

*2. Milikilah Visi dan Semangat*
Visi adalah gambaran dari dalam, tentang sesuatu yang belum terjadi. Visi
adalah impian, dengan rencana, dengan deadline, dan dengan tindakan. Mulailah dengan ide. Ide inilah yang merupakan cetak biru, seperti cetak biru untuk bangunan pencakar langit. Inilah yang memandu strategi dan tindakan, yang menjadikannya sebuah kenyataan.Identifikasi ide visi Anda dengan mewaspadai apa yang sering melintas di kepala, dan apa yang hati Anda terus-menerus menyuarakannya. Suara di kepala Anda memanggil, hati Anda memanggil. Itulah panggilan untuk jiwa dan visi Anda. Untuk merealisasi visi, Anda harus punya semangat. Semangat adalah kekuatan yang mengubah ide menjadi kenyataan.

*3. Ambillah Risiko*
Anda mau membeli perusahaan yang penjualannya di seluruh dunia mencapai 700
milyar dollar tahun 1994, tapi hanya 300 milyar dolar di tahun 1995? Michael
Cowpland mau. Ia membeli WordPerfect, dan dengan berani menantang Microsoft
Word. Ia percaya bahwa dengan beberapa perubahan, WordPerfect akan menjadi
pengolah kata nomor satu di dunia.

Ia mungkin kalah dari Microsoft Word, tapi ia telah berani mengambil risiko
untuk kekaisaran softwarenya. Ia adalah contoh manusia yang menikmati
risiko. Tidak selalu berhasil memang. Ia -- seperti pengambil risiko
lainnya, hanya tahu satu hal: mereka memang "harus" melakukannya.

Ray Croc, Walt Disney atau Mary Kay Ash, harus "gagal" tujuh kali sebelum
berhasil. Thomas Alva Edison, harus "gagal" 700 kali sebelum ia memberi kita
bohlam. Tanyalah diri Anda sendiri, berapa kali harus jatuh dan lecet, sebelum bisa
naik sepeda.
Sesungguhnyalah, Anda adalah pengambil risiko yang sejati.
Mengambil risiko adalah bertindak sesuai keyakinan. Mau merubah pikiran dan
perbuatan. Menggeser paradigma, mengambil keputusan, menjaga komitmen,
bicara nyeplos, dan berbagi kekuatan dengan orang lain.

*4. Berkomunikasilah*
Ini yang sedang kita pelajari dan dalami. Tahukah Anda, sebelum Windows 95
di rilis, tuan Gates telah menyewa seorang konsultan bicara? Tuan Gates
belajar keras untuk berkomunikasi, mengkomunikasikan Windows-nya. Dan
tahukah Anda? Anda sedang menggunakannya detik ini!
Ingatlah bahwa semua organisasi dan perusahaan adalah sama. Setiap orang di
dalamnya, harus bisa mewakili organisasi atau perusahaan, kapan pun ia
terlibat dalam komunikasi. Setiap orang di dalam organisasi dan perusahaan,
adalah salesman. Belum lagi: meeting, rapat, telepon, surat, email, web, sms
dan seterusnya. Berkomunikasilah.

*5. Ceklah Selalu Progres dan Hasil*
Monitorlah segala sesuatu. Lihatlah bagaimana orang meluncurkan roket.
Lihatlah bagaimana ruang UGD. Lihatlah apa yang terjadi di BMG. Lihatlah
meeting setiap pagi di kantor Anda. Monitorlah segala sesuatu. Jagalah agar
tetap di jalur.
(*diringkas dari Trainer E.D.A.N-Ikhwan S.)
* "Powerful leadership comes from knowing what matters to you. Powerful presentations come from expressing this effectively. " *
*Peter Urs Bender - Speaker and Leader*

Senin, 26 Juli 2010

Pijakan itu senantiasa ada

by;dendy
Perjalanan panjang hampir memasuki usia ke14 tahun. Perjalanan yang penuh dengan segala suka dan duka, namun semua itu menyisihkan begitu banyak hikmah untuk kami.
Kekuatan pijakan yang terus kami tapakkan ini tak lepas dari pengalaman yang telah kami jalani bersama-sama.
Tentunya pijakan ini akan semakin kita sadari menjadi penting apabila, sebuah kita sadar bahwa semua manusia atau pasangan kita tak lepas dari kekurangan dan kelebihan.
Share untuk pasangan pasutri yang baru memulai episode kehidupannya, ada beberapa pijakan yang mesti kita sadari ;
1. Pijakan Awal ( niat ), biasanya ketika memasuki gerbang berumahtangga pijakan awal ini sangat penting dampaknya kedepan dalam mengarungi samudra kehidupan berumah tangga.
Pijakan awal berupa niat yang baik ternyata bisa meleraikan persoalan-persoalan, permasalahan yang suatu saat menimpa kita.

2. Pijakan Pelaksanaan ( kebersamaan ), ketika awal-awal pernikahan senantiasa selalu dihinggapi kebahagian, yah karena kita masih merasakan indahnya bertemu dengan kekasih kita, perlu diingat bahwa pijakan awal ini akan semakin mantap manakalah pasutri sama-sama merencanakan segala sesuatunya dengan azas kebersamaan.
Kebersamaan inilah sesuatu yang sangat penting dibangun, dengan kebersamaan dalam segala hal sesungguhnya bisa membangun suatu nuansa yang indah walaupun tinggal dirumah kontrakan yang kecil.

3.Pijakan Akhir ( berharap berkumpul di surga bersama ), manakalah pasutri memaksimalkan kehidupannya mencari ridho Allah dan berharap berkumpul disurga maka inilah sebenarnya kekuatan lain sehingga kehidupan berkeluarga tetap langgeng.
Saling menasehati, saling mengingatkan dan saling mencintai...

semoga bermanfaat

Sabtu, 24 Juli 2010

Pernikahan-pernikahan keluarga

Pernikahan Saudara di Solo,2010









Pernikahan Saudara di Aceh, 2007









Pernikahan Adik Ipar di Aceh, 2008









Pernikahan Adik Ipar di Aceh,2006

Berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman

Berkunjung ke Aceh tidak lengkap rasanya kalo tidak melakukan sholat di Masjid Raya Baiturrahman.
Kali pertama saya berkunjung yaitu pada tahun 2004, 2 minggu setelah kejadian Tsunami pada saat itu, dan kali pertama itu juga pasca tsunami masjid dipergunakan kembali.
Saya pas melakukan sholat jum'at, sayang tidak ada dokumentasinya...maklum aja belum punya camera digital saat itu.

** Kunjungan kedua pada 2006




























** Kunjungan ke3, saat sholat Idul Fithri 2008

Jumat, 23 Juli 2010

Indahnya Candi Borobudur

Selebritis on vacation
Istriku bergaya di pelataran salah satu dari
Tujuh Keajaiban Dunia...Candi Borobudur





































Rabu, 21 Juli 2010

Sudahkah kita beriman?

Sudahkah kita beriman? Bagaimana cara mengetahui bahwa kita benar-benar telah beriman? Cara yang paling mudah dan sederhana untuk mengetahui bahwa kita benar-benar beriman adalah ketika kita tertimpa musibah, ujian atau cobaan apakah kita mampu mengembalikan segala urusan kepada Allah atau tidak? Jika kita mampu mengembalikan segala sesuatu yang menimpa kita, baik suka maupun duka datangnya dari Allah. Maka kita telah benar-benar beriman.

Ketika kita mampu berpegang teguh kepada keimanan kita kepada Allah niscaya kita merasakan manisnya iman. Dalam keadaan suka kita bersyukur dan di saat kita tertimpa musibah kita mampu bersabar. kemampuan untuk bersandar kepada Allah itulah yang disebut dengan benar-benar telah 'keimanan.' Tidak ada daya upaya apapun kecuali hanya kepada Allahlah kita bersandar dan Allah memudahkan segala urusannya. Sebagaimana Firman Allah yang berbunyi,

Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam segala urusannya (QS. Ath-Thalaq : 4).

Rasulullah juga menyampaikan tips agar kita bisa merasakan manisnya iman, sebagaimana sabdanya,

'Ada tiga perkara jika seseorang mampu melakukannya maka ia akan merasakan manisnya iman. Pertama, ia mencintai Allah dan rasulNya melebihi rasa cintanya kepada orang lain. Kedua, ia mencintai seseorang semata-mata karena Allah. Ketiga, ia sangat benci apabila kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci apabila dimasukkan ke dalam neraka.' (HR. Muslim).
posted by :agussyafii



http://agussyafii.blogspot.com

Selasa, 20 Juli 2010

Apapun ku lakukan

by;dendy
Tak seperti biasanya sang Ibu datang kerumahku dengan penuh harapan, yah beliau dengan penghasilan 300ribu sebulan hidup dijakarta tidaklah mudah. Membayar kontrakkan, anak sekolah dll......
"....................bu hargailah sepatu ini berapa aja" lirih suara sang ibu kepada istriku dengan penuh harapan. Soalnya besok anakku yang sekolah stm ini harus membeli buku. Dengan nada yang sedikit mengharap, " duh gimana yah, nanti saya coba tanyakan ke suami saya,"sambil agak berat.
Abi gimana nih......." sambil kepusingan istriku, maklum aja tanggal tua..pengeluaran udah pada pas semuanya. Lalu aku ambil uang dari dompetku, "ini ada nya segini, sambil menunjuk uang 50ribuan. Sekelebat istriku mengambil uang tersebut dan langsung memberikan kepada sang ibu tersebut. Terima kasih, terima kasih, sang ibu sangat bahagia...sekali.
Harapan doa-doa sang ibu yang terus ingin anak-anaknya sekolah menemui jalan...
Teruslah bersabar wahai Ibu...
-------

Senin, 19 Juli 2010

Dimana peran kita

by ; dendy
Hidup tanpa harus merasakan kesulitan atau cobaan adalah sangat sukar kita lepaskan dalam roda-roda kehidupan ini. Senang atau tidak akan terus berhadapan dengan diri kita. Alangkah sangat bijak dan cerdas sekali apabila semua kesulitan atau cobaan ini begitu indah kita nikmati. Ada sesuatu yang sangat kontras susah sekali bagi siapapun ketika seseorang yang miskin dalam kehidupannya, akan tetapi suasana dalam pancaran wajahnya tidak nampak sekali rona-rona kesulitan atau kepayahan.
Lantas, apakah kita bisa seperti itu……tentu jawabannya adalah bisa. Semua peran didunia ini adalah berpulang kepada diri kita sendiri. Mau kita apakah perasaan yang hinggap dalam kehidupan kita tentunya diri kitalah yang memainkan.

Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Apa yang kita miliki bersyukurlah

by;dendy
Allah telah menciptakan manusia dengan segala bentuk rupa serta fungsi panca inderanya, dengan modal itulah seharusnya manusia bersyukur. Namun terkadang semua pemberian Allah yang sempurna itu membuat kita lalai bahkan malah dipergunakan untuk mengundang orang untuk berbuat dosa.

“Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. ( Al Mulk : 23 )


Diantara sifat orang beriman adalah ketika mendapat berbagai kenikmatan, dia bersyukur kepada Dzat yang telah memberikan nikmat tersebut yaitu Allah. Dia ucapkan: "Alhamdulillaah, segala puji bagi Allah" dan ucapan yang sejenisnya.
Memang arti syukur sendiri adalah memuji kepada Dzat yang telah memberikan berbagai kenikmatan dan kebaikan.
Tapi cukupkah dengan hanya memuji melalui lisan semata?

Sebenarnya tidak cukup hanya dengan itu, karena betapa banyaknya orang yang memuji Allah dengan lisan-lisan mereka ketika mendapatkan nikmat tetapi bersamaan dengan itu tetap bergelimang dalam kemaksiatan.

Akan tetapi syukur itu mempunyai rukun-rukunnya yaitu tiga rukun. Dimana syukurnya seorang hamba berporos pada tiga rukun tersebut –yang tidak akan dinamakan syukur kecuali dengan terkumpul ketiga-tiganya- yaitu: pertama: mengakui nikmat tersebut dengan batin (di dalam hati); kedua: membicarakannya secara zhahir (yaitu lisan kita memuji Dzat yang telah memberikan nikmat dan menyebut-nyebut nikmat tersebut); dan ketiga: meminta bantuan dengan nikmat tersebut didalam melaksanakan ketaatan kepada Allah (artinya menggunakan nikmat tersebut untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah).

Maka kesimpulannya, syukur itu berkaitan dengan hati, lisan dan anggota badan. Adapun tugasnya hati adalah pertama: mengakui nikmat tersebut semata-mata datangnya dari Allah bukan dari yang lainnya walaupun sebabnya bisa jadi melalui teman, jual beli atau yang lainnya akan tetapi semuanya itu hanyalah sebab atau perantara dalam mendapatkan nikmat akan tetapi pada hahikatnya yang memberinya hanyalah Allah semata; dan kedua: mencintai Dzat yang telah memberikan nikmat tersebut demikian juga mencintai nikmat tersebut.

Adapun tugasnya lisan adalah memuji dan menyanjung Dzat yang telah memberikan nikmat tersebut. Sementara tugasnya anggota badan adalah menggunakan nikmat tersebut untuk mentaati Dzat yang kita syukuri (yaitu Allah Ta'ala) dan menahan nikmat tersebut jangan sampai digunakan untuk kemaksiatan kepada-Nya.

Dan sungguh Allah telah menggandengkan syukur dengan iman dan mengkhabarkan bahwasanya Dia tidak akan mengadzab makhluk-Nya apabila mereka bersyukur dan beriman kepada-Nya. Allah berfirman:

"Allah tidak akan menyiksa kalian, jika kalian bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui." (An-Nisaa`:147)

Allah juga mengkhabarkan bahwasanya orang-orang yang bersyukur adalah orang-orang yang khusus diberikan anugerah diantara hamba-hamba-Nya. Allah berfirman:

"Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah diantara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" (Al-An'aam:53)

Mudah-mudahan Allah menjadikan kita tetap dalam kondisi menjadi orang-orang yang bersyukur, Amin ya Rabbal Alamin

Sabtu, 10 Juli 2010

Untuk GAZA......anakku!



by:dendy
Terlampau lelah kaki ku sudah melangkah, namun begitu semangatmu nak tak kenal lelah. Semangat menyuarakan ketidak adilan dunia dan ketidak berdayaan saudara-saudara kita. Langkah terus terayun diiringi pekik takbir dan yell……mari nah kita terus menyisihkan sedikit persaksian di mata Allah atas apa yang bisa kita berikan kepada saudara-saudaraku di GAZA.
Keringat bercucuran ditambah terik yang terus membayangimu, sekali lagi tak membuatmu mengeluh. Nak ini sekelumit….hentakan-hentakan yang menjadi penguat langkah-langkahmu kelak untuk membebaskan PALESTINA dari cengkraman Kera Yahudi Laknattulloh.
Suatu saat bukan abi yang berdiri disini, namun kamu nak……

Panggilan Suci



Lantang t'lah terdengar panggilan suci
Menyeru 'kan jiwa Muslim sejati
Sambut semangat membebaskan negeri
Panggilan suci bebaskan negeri

T'lah mengguntai angan kaum Yahudi
Bagai kera yang t'rus menjalin mimpi
Seolah kuasa kangkangi bumi
Nan tiada pernah kan termiliki
Berangan bagai miliki negeri


Rantai kedustaan tegas terpampang
Mengaku agung perkasa bak Tuhan
Tak pernah mengubah janji, Ar Rahman
Terlaknat Yahudi tiada ampun

Al-Aqsha ini jantung Palestina
Kiblat pertama jua nan mulia
Bagai jiwa nanbebas dan meredeka
Bagi Qudsi tak boleh kan terluka
Al-Aqsha, qudsi tegaknya negeri

Palestina negeri berkah bestari
Sehasta pun tak pantas ternodai
Dan api jihad kan berkobar pasti
Andai negeri ternista tercaci
Geliat Intifadhah mengguncang bumi

Batu terlontar tangan-tangan kecil
Senandung jihad dan pekikan takbir
Tiada pribadi yang bertopang tangan
Hancurkan penzhalim syahid tujuan
Bertumbah darah basahi bumi

Bentuk barisan berderap melangkah
Hai mujahid ikhlas 'tuk ridha Allah
Tiap langkahmu jadikanlah pasti
Sejengkal Palestina terbebasi
Majulah sambut panggilan suci

by : Izzatul Islam

Jumat, 09 Juli 2010

Kebahagian Tak Berujung

by;dendy
Kebahagian tak berujung...........itulah konsep yang harus dibangun oleh pasutri.
Kebahagian adalah implementasi dari keberagaman perbedaan yang dimiliki oleh siapapun dalam sebuah wadah kebersamaan.
Bingkai keluarga memang tak lain adalah mencari kebahagian, hanya Hati yang terpancar Iman itulah sebenarnya kebahagian. Materi apapun hanyalah pelengkap dan bukan menjadi syarat suatu kebahagian.
Semoga kebahagian ini berujung pada pertemuan di surga.

Selasa, 06 Juli 2010

6 Sumber kebahagian

Kebahagiaan diraih dengan :
1. Amal sholeh, Barang siapa yang mengerajakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka sesungguhnya akan kami berikan kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

2. Istri Sholeh, Dan orang-orang yang berkata,"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati ( kami ), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

3. Rumah yang luas, Dalam sebuah hadits Rasululloh berdoa; " Ya Allah, jadikan rumah kami terasa luas.

4. Penghasilan yang baik, Dalam sebuah hadits disebutkan ; Sesungguhnya Allah maha baik dan Dia tidak menerima kecuali yang baik-baik.

5. Akhlak yang baik penuh kasih sesama, Dan dia menjadikan Aku seorang yang diberkati dimana saja Aku berada, dan dia memerintahkan kepadaku ( mendirikan ) sholat dan ( menunaikan ) zakat selama Aku hidup.

6. Terhindar dari himpitan hutang dan sifar boros, Dan orang-orang yang apabila membelanjakan ( harta ) mereka tidak berlebihan, dan tidak ( pula ) kikir, dan adalah ( pembelanjaan itu ) ditengah-tengah antara yang demikian.

by;dendy ( disalin dari buku nasihat orang2 cerdik pandai )

Sabtu, 03 Juli 2010

Kerasnya kehidupan dunia

by; dendy
Jadilah engkau hidup di dunia seperti orang asing atau musafir (orang yang bepergian)
.”

Demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan pada Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu (HR. Al-Bukhariy no.6416)

Hadits tersebut tidak asing ditelinga kita, suatu pelajaran yang sangat berarti seandainya saja kaum muslimin memahami esensi suatu kehidupan.

Diperjalanan kehidupan inilah seluruh anak adam mengalami berbagai fluktuasi kejadian-kejadian yang memungkinkan mereka pada jalan yang lurus atau yang menyimpang.

Dan Allah Azza wa Jalla mengingatkan kepada kita semua dalam firmanNYA;

Sesungguhnya mereka menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memedulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat. (QS. Al Insaan, 76: 27)

Sungguh menyesalan itu adalah bagian dari jejak rekam yang terkadang membuat sebagian anak adam membalikkan rotasi kehidupannya.

Lihatlah sosok Sang Khalifah Umar Bin Khattab radhiyallohu anhu, berawal dari sisi kehidupan yang kelam mencekam dan diperjalanan hidupnya mendapatkan hidayah yang menjadikan Beliau sosok yang dihormati.

"Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu..." (Qur'an, 35:5)